Minggu, 16 Januari 2011

Airmata

Selamat malam, Airmata. Senang bisa mengenalmu sejak aku lahir. Berbagai alasan yang membuatmu setia menemaniku. Mulai masalah keluarga, pertengkaran di sekolah, sampai yang berurusan dengan cinta. Ah, kita terlalu karib.
Airmata sayang, aku mencintaimu seperti aku mencintai sepi. Tapi bisakah jangan terus mengikutiku? Apalagi akhir-akhir ini. Menangis itu membuat mataku perih dan terlihat sembab. Aku tidak membencimu, tapi datanglah saat aku sedang sendiri. Aku capek terus-menerus dikatakan cengeng. Aku capek mengatur mood untuk mengusirmu pergi. Kamu bisa mengerti kan?
Airmata sayang, aku tidak membencimu. Jadi tolong datanglah hanya jika aku undang. Meskipun kamu benda mati, aku rasa kamu cukup cerdas untuk bisa mengerti kondisiku saat ini. Bisa kan? Terima kasih.

Salam sayang,
acimizy.

----

Tidak ada komentar:

Posting Komentar