Sabtu, 15 Januari 2011

Aku Ditertawai Aku

“Hahahahahaha”

bahakkan cermin menatapku penuh hina, tatapan kosongnya menenggelamkanku ke memori-memori di masa lalu. Aku, Kamu, melebur jadi satu. Aku, Kamu, terbias sama, tak ikut larut bagai gula yang lugu. Seperti anak kecil kehilangan balon, merengek, menghasratkan ibunya untuk membelikannya kembali.

Di hari ke-2 dalam #30HariMenulisSuratCinta ini mungkin aku akan membuka lagi memori kita dulu secara tersurat. Hem. Rinduku tak terbendung lagi, aku ingin bertemu denganmu paling tidak. Ya hanya itu, mungkn sudah membuatku tidak lagi awut-awutan seperti saat ini..

88, Angka ini meng-kias-kan kehidupanku sekarang tanpamu, simple tapi hanya berputar dari kepala menuju buntut yang berujung di kepala. Aku seperti menarikkan diri ke dalam pusat bumi yang menyebabkan gravitasi ini. Ketika aku berjalan lurus, pikiranku membelokkanku.

Bisakah angka 88 itu kamu kalikan dengan 0 ? Akan kuberikan angka 1 setelah itu, kita tegak kembali, mengawali semuanya dari 1.

dearest… Kamu

Salam,

Kalutan pikiranku

----

Tidak ada komentar:

Posting Komentar