Sabtu, 15 Januari 2011

Mars, Aku Rindu Rotasimu

Apa kabar kamu? Saat aku menulis surat kedua ini, aku benar-benar sedang merindukan kamu. Aku rindu dengan wujud yang setiap hari aku lihat di kereta, aku rindu melihat uniknya kamu mengenakan tas merah yang mencolok itu, aku rindu bagaimana rasanya para kupu-kupu itu menabrak dinding perutku ketika kamu berotasi disekitarku.

Mars, pada dua minggu setelah pertemuan dengamu untuk pertama kalinya. Aku tidak menyangka bahwa ternyata kamu tidak jauh berotasi dari lingkunganku. Tidak,tidak. Bukan tidak jauh, lebih tepatnya sangat dekat. Alhasil, aku menjadi penikmat rotasimu sejak saat itu. Penikmat, ya aku penikmat rotasimu. Aku hanya perlu duduk diam dan menikmati kamu berputar di sekitarku. Perlu kamu ketahui Mars, disaat-saat inilah wujudmu terus masuk seperti maling kedalam otakku, tidak diundang dan meninggalkan jejak.

Padahal Mars, kalau aku boleh jujur, dahulu aku tidak pernah menyadari kehadiranmu disekitarku. Sekarang? Aku setengah gila tanpa rotasimu.

NB: Mars aku sungguh sangat kaget ketika aku menikmati rotasimu dan secara tidak sengaja mencuri dengar kalau kamu ternyata seorang ekspatriat dengan bahasa ibu Mandarin. Bahasa yang pernah aku kutuk karena logatnya yang menurutku aneh! Oh, demi kuatnya hembusan api Matahari: aku kena karma!

Penikmat setia rotasimu,

Venus


(diambil dari: http://venusdanmars.tumblr.com/ )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar