Minggu, 23 Januari 2011

Barista

Halo Fey…

Sudah tiga minggu ini kau tidak muncul di meja pojok dekat jendela besar itu. Terakhir kali kau masuk ke kedai kopi ini dengan baju yang sedikit basah dan sisa air hujan sedikit menetes lambat diujung rambut panjangmu. Ketika kuhampiri dirimu yang sibuk menepis tetesan air di tas mu, wajahmu terlihat sendu… ya beberapa hari ini kau tampak melankolis sekali, menghilangkan wajah aslimu yang cerah ceria. Kau hanya meminta secangkir kopi krim tanpa gula dan roti panggang dengan lelehan coklat, menu kesukaanmu.

Apa kau sedang menunggu seseorang saat itu, Fey ? apa kau ada masalah ? Matamu kerap memandang keluar jendela. Apa sebenarnya yang kau cari di jalan yang basah dengan hujan ? Lalu kupergoki matamu basah, berlinang air mata… kau menangis dalam diam. Setelah hari itu, aku tidak pernah lagi melihatmu, Fey.

Aku benar-benar mengkhawatirkanmu… Apakah lelaki itu yang membuatmu terlihat menderita seperti ini, Fey ? Mengapa kau memilih dia padahal banyak orang yang akan menyayangi dan menjagamu, tidak akan membuatmu menangis karena lara hati. Sebesar itukah cintamu pada lelaki itu, Fey ? Pada lelaki yang sering datang bersamamu dan sejam kemudian mengajakmu pergi, lelaki yang menghampirimu ketika kau sedang berkutat di tablet kerjamu lalu lima belas menit kemudian pergi meninggalkanmu, lelaki yang usianya lebih tua darimu. Bukan sekali dua kali aku melihat lelaki itu membuat matamu basah dan wajahmu terlihat kecewa ketika dia hanya bisa bersamamu sebentar.

Fey, kau bisa menceritakan apapun padaku kalau kau mau. Kau bisa mempercayaiku untuk dijadikan tempat berbagi kisah hidupmu. Aku ingin melihat kau tertawa lagi, melihat kau mencelupkan telunjukmu ke dalam lelehan coklat dan mengulumnya, melihat kau terpaku pada layar tabletmu atau blackberry mu dengan ekspresi muka yang beragam, melihat kau bersungut-sungut ketika Manchester United tidak mencetak gol, dan melihatmu bersenandung sambil menggerak-gerakkan badanmu ketika sedang mendengarkan musik di headset mu.

Aku tidak bisa menjanjikan apapun selain itu padamu, Fey… tapi setidaknya kau bisa menikmati kopi buatanku yang sengaja aku racik khusus untukmu, tanpa rasa manis karena kehadiranmu di kedai kopi ini sudah memberikan rasa manis itu sendiri.

Ian, Barista yang mengkhawatirkanmu

(dikirim oleh @ZahriMaya di http://sofacokelat.tumblr.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar