Sabtu, 15 Januari 2011

Dear My Missing Piece

Hey, ini aku. Orang yang selama ini mencari kamu. Tapi anehnya, aku mencari mu tanpa petunjuk, tanpa alamat, tanpa tau rupa mu. Seperti sia sia, mungkin itu yang dituduhkan orang orang. Aku Cuma membalasnya dengan senyuman. Keyakinan bahwa aku akan menemukanmu adalah semangat terbesar ku. Yah.. Jika aku gagal melihat keberadaan mu, aku percaya hatiku yang akan menemukanmu. Karena aku tau, hatiku tidak buta.

Apa kamu tau. Terkadang ditengah perjalanan aku seperti mau ambruk. Aku letih. Aku berpikir picik. Aku menyangsikan apakah kamu juga sedang mencariku. Atau sebaliknya kamu malah sedang menikmati kisah romanmu dengan wanita yang kau anggap aku. Berpura pura dialah kepingan yang kau cari selama ini. Kau terperangkap dengan keangkuhan mu untuk menyadari dia bukan aku. Karena kamu menganggap tidak akan ada wanita lain yang datang untuk membuatmu bahagia. Atau barangkali kamu tersesat? Kamu hampir menemukanku tapi terlalu keras kepala untuk bertanya. Hingga waktu pun berlalu dengan cepatnya, dan kamu masih gagu. Atau barangkali kita pernah bertemu? Tapi saat itu mungkin bukan di waktu dan tempat yang tepat. Dan kita mengabaikannya. Ahh terlalu banyak kemungkinan dan aku sudah tidak sanggup memikirkannya.

Sekarang pilih saja salah satu. Kau mau aku yang menemukanmu atau kau yang akan menemukanku. Ini bukan soal sepele. Ini serius. Jika kau memilih kau yang akan menemukanku, maka aku akan diam disini, menunggu. Aku tidak akan kemana kemana sampai kita bertemu. Aku hanya khawatir, jika kita sama sama mencari maka kita akan berselisih jalan. Sampai akhirnya kita sama sama terlambat..

Semoga kau baca surat ini dan segera memutuskan.

Your missing piece.


(diambil dari http://anggitriandana.blogspot.com )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar