Jumat, 14 Januari 2011

Halo Mars

Tahukah kamu? Aku sebenarnya orang yang sangat pemalas. Aku sebenarnya benci harus bangun pagi-pagi hanya untuk mengejar kereta ke kampus. Aku suka dengan keadaan mepet-mepet, seolah-olah adrenalinku terpacu untuk masuk kelas tidak terlambat tanpa mengurangi jam tidur yang menurutku sangat sakral.

Pada akhir bulan Oktober 2010 di hari Rabu, aku terpaksa bangun lebih pagi karena dosen yang mengajar pagi itu mengancam akan menguncikan pintu kelas bagi yang terlambat. Jadi, aku harus bangun sedikit lebih pagi dari biasanya untuk mengejar kereta pukul 06.30 pagi. Oya, biasanya aku bangun jam 06.30 pagi. Ini sungguh menyiksa!

Karena tidak terbiasa, alhasil aku bangun jam 05.50! Panik, ya tentu panik. Aku pun akhirnya mandi dan berpakaian dengan alakadarnya. Namun hebat, aku masih bisa menaiki kereta jam 06.30 pagi itu.

Gerbong nomor 3. Ya Mars, aku ingat dimana pertama kali aku melihatmu. Gerbong nomor 3 kereta Ekonomi AC, Tanah Abang - Bogor. Pagi itu aku yang sedang kesal tiba-tiba tertegun melihat wujudmu yang duduk tertidur di depanku. Aku seperti melihat wujud hidup tokoh komik yang aku sering elu-elukan pada saat masih duduk di bangku SMP. Wujud sempurna pria idamanku. Badan tegap, bahu bidang, muka rupawan dengan kacamata tergantung dengan sempurna diatas hidungmu yang mancung, rapih. Ditambah dengan tas berwarna merah mencolok dan sepatu putih besar yang membuat pandanganku selamat 45 menit perjalanan kereta tersita olehmu.

Namun jujur Mars, pada saat aku melihatmu pertama kali, jantungku tidak berdegup kencang tidak karuan seperti sekarang. Hanya tertarik? Mungkin simpati? Ya, ya. Mungkin…. Yang pasti saat aku turun dari kereta itu aku kembali kesal dengan kewajiban bangun pagi ini, tidak ada wujudmu tersisa dalam otakku saat itu.

Aneh ya?

Salam hangat,

Venus



(diambil dari: http://venusdanmars.tumblr.com/ )

1 komentar:

  1. Suka surat ini,
    Mars dan Venus <-- pasti nama samaran kan.
    cari lanjutannya ahh,.

    BalasHapus