Jumat, 14 Januari 2011

Aku Mencintai Kamu, Nadia

Dear Cantik.

Aku kangen senyuman kamu :)

Ngomong-ngomong soal senyuman. Masih ingat pertemuan pertama kita? Ah pasti kau lupa. Biar aku coba mengingatkanmu. Kita bertemu di acara pentas seni salah satu sekolah dulu, tepatnya di parkit. Kamu sibuk dengan teman kamu. Akupun juga sama. Tapi ketika kita sibuk satu sama lain semesta menyuruh kita untuk saling bertatap muka. Sekali. Kamu ingat ketika mata kita tak sengaja bertemu? Bibirmu membentuk senyuman. Akupun membalasnya. Kita tak ada rasa sama sekali pada waktu itu. Mengenal saja tidak, apalagi menyapa. Tetapi senyumanmu yang tak sengaja kau berikan kepada aku dulu tidak pernah ku lupa.

Delapan tahun setelah kejadian itu kita dipertemukan semesta kembali. Sama seperti waktu dulu. Kamu memberikan senyuman cuma-cuma lagi. Kali ini dengan situasi berbeda tentunya. Tetapi berbeda untuk kali ini, aku tidak menyia-nyiakan kesempatan yang telah diberikan semesta saat itu. Aku menegurmu. Dan benar saja. Dua tahun. Ya, Dua tahun belakangan senyum kamu selalu ada di sela-sela waktu yang aku lalui.

Kamu tahu senyuman yang paling indah yang aku dapat dari kamu selama aku bersamamu. Adalah ketika kamu mengiyakan lamaranku lima bulan lalu. Aku tak bisa menggambarkannya. Biar, aku simpan di dalam memori ini sendiri. Nanti aku bagikan senyummu ke anak kita.

Nadia, aku tahu ketika kau perlihatkan senyumanmu, itu adalah sebuah pertanda dari Tuhan bahwa Dia telah merestui hubungan kita.

Selamat Malam,

Ardian Sinaga

Calon Pendampingmu ketika kau tua tak berdaya.


(diambil dari: http://ardiansinaga.tumblr.com/ )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar