Kamis, 27 Januari 2011

Hujan, Senja, Malaikat, Kopi

Jakarta, 27 Januari 2011

Dear You,

Hay, selamat malam..

Belum genap satu bulan kita saling sapa, belum terlalu lama untuk sekedar berkata “kita saling kenal”. Aku enggan berbagi cerita panjang lebar bagaimana kita bertemu dan sejak kapan sosokmu menguasai relung pikiran dan menghuni alam astralku.

Aku pun masih belum tau, apakah yang aku rasakan ini sekedar euphoria semata atau ini benar yang namanya cinta. Bagaimana mungkin, aku bisa mengagumi sosok Adam yang sekedar warna kesukaannya pun aku tidak tau, yang aku tau saat ini, malamku ku tutup dengan merindukanmu dan pagiku ku buka dengan senyum karena kunjunganmu dimimpi ku.

Masih terekam rapi kenangan saat pertama kali Tuhan mengizinkan aku menatap langsung pemilik tatapan hangat yang selama ini hanya kukagumi dari foto, yang hanya bisa kulihat di layar telepon genggamku. Ya..mata mu.. mata yang penuh kedamaian. Malam itu perpaduan antara kaos hitam, celana jeans berwarna biru tua, jam tangan hitam, gelang tipis berwarna biru muda, senyuman renyah dan tatto-entah- imitasi dipergelangan tangan kiri mu, kamu.

Kamu tau? Aku sedikit kaget saat tau, kamu mengagumi Hujan, Senja dan Sayap (Malaikat), serta belakangan ini aku pun sadar biji kopi juga salah satu minat mu, paket lengkap yang selama ini aku cari dari seorang Adam, menyukai hal-hal sederhana, kesederhanaan yang juga menjadi kekaguman ku.

Mungkin ini masih terlalu dini, tapi bersamaan dengan surat ini, aku-yang-baru-saja-kamu-kenal-ingin sekali membebaskan kata-kata yang selama ini kupenjarakan atas nama malu dan takut.

Kamu, mungkin disana.. di hati mu, di pikiranmu, di mimpi mu, kamu sudah memiliki “seseorang”-entah-siapa, namun nanti, disaat kamu tidak memiliki siapa pun untuk digenggam dikala dunia mengucilkanmu, bolehkah aku menjadi “seseorang” yang menemani mu untuk mengusir kelabu? Meminjamkan kedua lengan untuk memeluk mu? Bisakah kamu memberikan ku kepercayaan untuk membuktikan, aku bisa membuat dunia mu kembali tersenyum?

Tidak, surat ini bukan surat pernyataan cinta , ini juga bukan surat tawaran, (sekali lagi) ini hanya sekedar “note”, yang mungkin-saja-akan kamu lupakan setelah membacanya. Aku menulis surat ini-sekedar- untuk membebaskan kata-kata yang selama ini terpenjara didalam hatiku, yang selama ini berontak ingin keluar dari mulut tiap kali kita bersapa. Aku ingin membebaskan diriku dari kepura-puraan. Itu saja, tidak lebih.

Ya.. hanya paragraf diatas inti dari surat ini, sekedar memberi note kecil yang mungkin sudi kamu tempel dunia mu sebelum tidur, ingat.. kamu masih punya aku, disini yang akan selalu siap menemanimu tersenyum menikmati hujan dikala senja sambil menikmati secangkir kopi hangat diteras, mengomentari tingkah laku malaikat kecil tak bersayap yang menari-nari dibawah rintiknya, atau mungkin menjadi pasangan mu berdansa diderasnya hujan caci maki dunia.

Akhirnya, aku bisa melepaskan kata-kata yang selama ini hampir mati kedinginan karena terpenjara. Dan semoga setelah membaca surat ini, aku masih bisa memanggilmu.. teman. Tidak ada yang berubah.


Regards,

Your someone when you have no one

PS: #NowPlaying Adele -Make You Feel My Love-



---Oleh:


(diambil dari: www.sisayappatah.com )

11 komentar:

  1. ah mba eka... aku langsung bermain keyboard yang kupikir piano. membaca ulang dari atas sambil bersenandung lagu Adelenya :) so sweet :D

    BalasHapus
  2. huaaaa aku juga ngerasain hal yg sama kayak yg mba eka rasain, sama bgt T_T
    aku ud bikin surat kaleng buat dia, tp ga berani aku kirim >.<
    aku takut, aku malu >.<

    BalasHapus
  3. dont die wondering dear..
    yuk kirim suratnya :)

    BalasHapus
  4. hmmm *tariiik napas dalam2*
    ngumpulin k'beranian dulu >.<
    ntar bakal aku kirim suratnya,,
    makasih yaa mba eka ^.^

    BalasHapus
  5. Saya tahu surat ini untuk siapa. "Kaos hitam, celana jeans berwarna biru tua, jam tangan hitam, gelang tipis berwarna biru muda" terlihat di blognya. Saya tidak akan menyebut namanya. Biar menjadi rahasia kalian berdua saja :)

    BalasHapus
  6. love it....
    surat yang mungkin dua tahun lalu harus aku sampaikan kepada dia yang kusebut "teman"
    ^-^

    BalasHapus