Senin, 17 Januari 2011

Kamu adalah Pemenang

Teruntuk klienku,


Begitu besar Rasa Tertekan berusaha menghampirimu, merasuk ke dalam jiwamu, dan ingin mengurungmu di dalamnya. Kamu berhasil menolak dan mencampakkannya. Kamu jauh lebih hebat dari setiap masalah itu. Kamu jauh lebih perkasa karena apapun yang dilakukan Rasa Tertekan, kamu akan berdiri tegap untuk menghalaunya.


Kamu adalah seorang perempuan yang kuat. Masa depan tergambar indah di depanmu, seakan lukisan indah yang akan dikagumi banyak orang. Rasa Tertekan hanya kerikil kecil yang akan kau lewati untuk mencapai hidup yang lebih indah. Rasa Tertekan akan mundur dan tak akan pernah mengganggumu lagi. Ia tahu kau terlalu kuat untuk dikalahkannya.


Ketika kamu jatuh, ingatlah bahwa ada banyak orang yang peduli terhadapmu. Mereka akan mengangkatmu ketika jatuh, menghapus tiap tetes air mata yang jatuh di pipimu, dan mencintaimu dengan segenap hati mereka. Kamu dikelilingi dengan penuh cinta.


Aku bangga bisa bertemu denganmu. Bangga bisa mengenal dirimu. Kau tahu apa yang kau inginkan dalam hidupmu. Kau maju dalam peperangan, mengalahkan semua ketakutanmu, mengerahkan segala kekuatanmu, dan menang melawannya. Kamu adalah si pemenang, pemegang piala dalam hidupmu. Ingat itu, kamu adalah pemenang dan tak terkalahkan. Siapapun yang ingin menyakitimu hanya akan mengalami kekecewaan karena kamu adalah perempuan yang berani melawan apapun yang menyakitimu.


Tataplah masa depan yang terpampang luas di depanmu. Aku percaya kamu jauh lebih baik dari apa yang kamu perlihatkan sekarang. Kamu adalah seorang petarung tangguh. Kamu secerah sinar matahari. Dan tiada yang bisa menghalangimu.


Aku bangga padamu. Bangga pada setiap perjuanganmu. Tersenyumlah dan dunia akan tersenyum kembali untukmu. Kau telah melakukan yang terbaik. Tak perlu takut apapun lagi. Semua tahu itu. Kamu adalah pemenang.


Terapismu,


Naomi


PS: Surat ini merupakan bagian dari terapi yang diberikan kepada seorang klien yang mengalami masalah keluarga. Ketika saya menulis surat ini untuknya, mood saya lagi drop banget karena lagi patah hati. Jadi sambil mengetik surat ini jam 3 pagi, saya menangis. Ternyata menyemangati orang ketika kita sendiri sedang down adalah hal yang sulit. Malam itu, saya nggak tidur dan surat ini adalah surat yang membutuhkan waktu terpanjang untuk dikerjakan. Semoga saja si klien merasa terbantu. 


(dikirim oleh @naomitobing)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar