Senin, 17 Januari 2011

Surat penganti sarapan pagi mu

Selamat pagi.
Apa kau sudah bangun dari tidurmu ?
Pagi ini sengaja aku kirimi kau sepucuk surat penganti sarapan mu,
bisa mengenyangkan perut kecilmu, sama persis saat kau menelan
sepotong roti tawar.
Saat menulis surat ini aku di tengah kegelapan malam yang pekat
hanya di temani sebatang lilin yang tinggal separuh, sisa lilin kemarin
malam.(maklum desaku belum dialiri listrik), namun di situ lah letak
serpihan cintaku padamu yang harus kukumpulkan dan
menyatukannya bersama kesetiaan dan pengorbanan.
Aku selalu teringat awal pertemuan kita di perempatan jalan 3 minggu
lalu. Di sore hari, aku baru pulang berolahraga, dan kau entah dari
mana mendayung sepedamu begitu liar. braakk...kau menabrakku,
sangat sakit memang, dan kita saling pandang beberapa detik dengan
mimik mukamu yang ketakutan. Rasa sakit itu hilang, saat senyuman
di bibirmu menimbulkan kerutan kecil di pipimu (baca : lesung pipit)
itu mengarahku. Ah, aliran darahku berhenti.
Akhirakhir ini aku semakin sering senyumsenyum sendiri. Mungkin
aku sudah gila ? ya, aku memang gila, aku tergilagila padamu, aku
hanyut di bawa deras arus cintamu, ketulusan hatimu menarik ku dan
memaksa ku untuk mengarungi arus cintamu. Ohh..Cinta ini seperti
berpetualang di arum jeram. Mendebarkan.
Semalam aku hanya tertidur 3 jam saja, aku menulis surat ini
sepanjang malam, pikiranku kacau saat itu, hanya wajahmu yang
menarinari di otak ku, tawamu mengelitik jari ku untuk terus menulis
apa saja tentangmu. Hanya kamu dan aku (apa ini terlihat seperti
gombal).
Tidak, memang ini lah isi hatiku saat malam menyelimuti keindahan
alam, aku larut dengan eloknya parasmu di tambah lagi hidung mu
yang mengemaskan itu. Ingin sekali rasanya aku mengigitnya,
argghhtt...
Aku barru pertama kali merasakan hal seperti ini. Iman ku sedikit
goyah, tubuh ku pun ikut bergetar, lutut ku tidak kuat dan melemas di
saat pertama kita bersua. 3 minggu lalu.Di saat mata kita saling beradu
berharap menemukan jawaban di setiap pertanyaan.
Kau selalu begitu tersipu malu pipimu merah merona saat aku mulai
merayumu dengan gombal maut ku. (sepertinya kau juga menyukai
ku) :) @anjinggombal
Ini bukan lah cinta pada pandangan pertama, karna yang ku tau "cinta
pada pandangan pertama bukan lah hal yang luar biasa, jika dua
orang yang telah menikah bertahuntahun dan masih selalu saling
memandang itu lah yang luar biasa"
-semoga mata ini tidak pernah bosan memandangmu hingga Malaikat
menyapaku.

---Oleh:


(diambil dari: www.ibongbolong.blogspot.com )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar