Senin, 17 Januari 2011

Pacar Juara Satu

Hei kamu, si pelaku perampokan hatiku. Tindak kriminalmu tidak bisa diampuni lagi.
Aku akan menghukummu seberat-beratnya. Memenjarakanmu dengan vonis (semoga)
seumur hidup kita berdua. Ini suratku kepadamu yang membuatku kasmaran seperti
anak muda baru mengenal cinta. Terdengar gila, tapi nyata.

270710 : kamu ingat tidak saat kita berjabat tangan saling menyebut nama.
280810 : sweater coklat, obrolan ringan yang mengalir sampai saat sahur
010910 : aku patah hati gara-gara nilai mikro. kamu hibur dengan semangkuk es campur
160910 : apa boleh disebut kencan pertama, nonton, ingat tidak dimana dan apa judul filmnya?
190910 : perjalanan jauh pertama. hadiah ulangtahun sederhana yang membuatku gembira.
270910 : 22 sms dalam 22 bahasa di ultahmu yang ke-22. selamat ulangtahun.
020910 : kencan sehat. pertamakali jogging di lapangan KONI. (:
051010 : nonton. makan. bahkan masih ingat menu yang kita pesan.
071010 : kupukupu beterbangan di perut waktu kamu menanyakannya
101010 : dan episode kita berdua dimulai

Sepertinya surat ini akan menjadi surat yang cukup panjang. Aku berharap kamu tidak
bosan membacanya sampai huruf paling akhir. Kita seperti pertemuan antara planet Mars dan Venus yang kemudian sepakat berbagi orbit. Lucu melihat betapa banyak hal yang
berbeda di antara kita berdua.
Aku yang meledak-ledak, kamu yang lebih tenang
Aku yang cerewet, kamu yang selalu mendengarkan
Aku yang suka makanan asin, kamu suka yang manis-manis
Aku yang hobi makan pakai kerupuk, kamu tidak terlalu suka
Aku yang anti kecap, kamu yang sangat menggemari kecap
Aku yang adiktif kopi, kamu yang jarang mengonsumsinya
Caraku makan roti, berbeda dengan caramu juga pilihan toppingnya
Aku yang hidup dengan jadwal dan target
Kamu yang menjalani dengan lebih santai namun tetap serius
Aku yang anti film thriller. Kamu yang suka sekali nonton thriller
Aku yang benci campursari. Kamu bahkan hafal lirik lagunya.
Aku yang ngebet keliling Eropa. Kamu lebih ingin travelling di dalam negeri saja
Aku yang kelewat perfeksionis dan idealis. Kamu yang mengimbangi dengan pemikiran realistis
Aku yang kadang merasa pesimis. Kamu lawan dengan pandangan optimis
Aku yang sering berimajinasi tinggi. Kamu yang membawaku kembali memijak bumi
Kita berbeda bukan sayang? Terlalu berbeda malah. Tapi justru disinilah aku menemukannya. Pasangan dari setengah hatiku yang sudah lama hilang. Aku tahu bahwa kita berada di satu tujuan yang sama. Bahwa kita sedang berlari menakhlukkan semesta. Kita sepakat berbagi rasa, dengan cara masing-masing. Kita sedang berjuang melewati aneka macam ujian, untuk sampai pada muara dari mimpi-mimpi kita berdua.
Sayang, kamu memang pacar juara satu, meskipun kamu selalu protes bahwa tidak boleh ada juara dua apalagi juara tiga. Tentu saja tidak akan ada, toh pesertanya hanya kamu seorang.
Sayang, aku tidak pernah berbohong tentang rasaku. Tentang doa-doa yang selalu mengalir, belum pernah terputus, di setiap penghujung sujudku.
Sayang, aku tidak punya besok untuk dijanjikan. Satu-satunya yang sudah kumiliki adalah hari ini, itulah yang akan kuperjuangkan.
Sayang, aksara ini tak cukup mewakili, bahwa saat menulis surat ini aku sedang merindumu, meskipun baru beberapa jam lalu aku mengeluh padamu. Berharap kamu sedang terlelap dalam damai tidurmu. Aku tidak pernah membayangkan, bagaimana bila suatu hari nanti, kita tidak diijinkan bersama. Akan sekuat apakah aku? Akan sehancur apakah hatiku? Tapi semoga Tuhan punya rencana baik untuk kita. Iya kita, aku dan kamu. Terimakasih untuk tetap disampingku dengan segala ketidaksempurnaanku. Suatu hari nanti, aku pasti jadi kebanggaanmu.

Yang Selalu Mendoakanmu.
♥(dee)

P.S : I Love You !



--- Oleh :
frappiocoffee


(diambil dari : http://anindita.posterous.com/hari-ke-4-pacar-juara-satu)

1 komentar: