Sabtu, 15 Januari 2011

Penantian Dibatas Cakrawala

#DearYouAre , dengan rasa hati yang bersemangat aku menulis surat ini kepadamu. Dalam rintik hujan yang turun aku menulis ini hanya untuk kamu, taukah kamu berapa banyak tetesan rintik hujan yang lagi turun diluar sana? hitunglah jika kau tau berapa banyak tetesannya? nah sebanyak itulah aku sekarang merindukan dan mendambakanmu. Meskipun kamu tidak mungkin akan membacanya apalagi merindukan diri ini, atau tidak akan pernah untuk membaca tulisan ini, ku harap apa yang aku rasakan ini juga akan sama seperti di rasamu. Aku tahu bahwa semua itu tidak akan mungkin tidak kamu rasa.

Aku tahu semua itu mungkin hanya sebuah angan bagi ku, tetapi disinilah aku hanya bisa berkata lewat surat bahwa aku mengagumi mu, menantikan mu dalam angan bayang-bayangmu. Rasa ini terus berjalan di hati seiring dengan berjalannya waktu. Sebagai dari rasa yang aku rasa tentunya aku juga menanti sebuah kata sebenarnya yang selama ini yang aku tunggu dari mu, tetapi sayangnya sebuah kata itu tak pernah terucap darimu dan tentunya membuatku tidak mengerti. Telah sekian lama sebenarnya diri ini menantikanmu dan menunggumu tak pelak akhirnya yang kurasakan selama ini hanyalah sebuah kegelisahan yang mendesah, iya rasa gelisah dalam menantikanmu sangat amat terasa. Taukah kau bahwa kaulah pujaan hati yang selama ini aku cari, yang juga aku damba selama ini. Apa mungkin rasa ini karena aku terlalu berharap kah ini akan cintamu? atau apa semua ini? sunggung aku tak mengerti. Tetapi tolong katakan sejujurnya bila kau tak menginginkan diri ini katakan saja kepadaku.

Jujur aku katakan padamu, dalam penantian ini sungguh membuatku tak berdaya. Namun akankah semua ini bisa kurasakan, untuk merasakan rasa nikmat dari cintamu? atau…atau mungkinkah ini hanya impian dan angan saja bagiku? Ingin aku segera mendengarkan dari ucapanmu sendiri dan aku harus merelakan padamu sejujurnya untuk memutuskan semua ini. walaupun telah aku coba untuk melepaskan semua bayangmu, tetapi harus aku akui bahwa itu semua tak semudah yang aku kira. Tetapi penantian ini tetap seutuhnya harus aku nanti. Dalam setiap remang cakrawala aku akan selalu menantikanmu. ***

-----

Tidak ada komentar:

Posting Komentar