Jumat, 21 Januari 2011

PMS

Dear PMS,


Iya, kamu Pre Menstruasi Syndrome. Kamu mulai datang lagi. Setiap kamu datang, aku menjadi orang yang berbeda.


Pertama, kamu bikin nafsu makanku membesar. Masa hampir setiap 2 jam sekali aku lapar dan pengen ngemil. Kamu kan tahu di akhir bulan ini ada kawinan temanku dan aku pake seragam. Kalau kamu suruh aku makan terus, kamu mau tanggung jawab kalau lemakku bertambah dan seragamku kekecilan? Kamu mau jahitin aku seragam yang baru atau bayarin aku nge-gym? Hah! Hah!


Nah, ini lagi masalah lainnya gara-gara kamu datang, aku jadi gampang emosi. Yang paling banyak kena omelan kan jadi si pacar. Kamu bikin aku ngomel 24 jam nggak berhenti. Si pacar kebingungan setengah mati dan harus bujuk-bujuk aku. Dia tanya, “Kenapa, sih, kamu ngomel-ngomel gitu?”. Aku langsung menatapnya tajam, “Kamu mau ngalamin haid? Mau perutnya sakit? Mau keluar darah sebulan sekali?”. Yeah, aku langsung berbicara sengit. Si pacar akhirnya menggeleng dan maklum aja sama keanehanku.


Bukan cuma itu aja, ya. Aku tuh jadi gampang nangis. Masa nggak ada apa-apa aku bisa tiba-tiba mellow? Itu kan aneh. Aku jadi harus mengurung diri di kamar dan berharap nggak ada yang tahu aku nangis. Lagi-lagi orang yang bisa aku jadikan pelampiasan adalah si pacar. Dia menelepon dan tiba-tiba disambut dengan tangisan seolah-olah besok kiamat. Pacar mengerutkan keningnya dan langsung menangkap sinyal kalau kamu lagi datang. Huh!


Nah, PMS, aku tahu sih kamu akan datang setiap bulan. Sebenarnya agak bingung juga gimana menggambarkan perasaanku ke kamu. Kalau kamu nggak datang, aku bisa ketar-ketir juga. Tapi kalau kamu datang, duuuh, suka ganggu banget. Mungkin hubungan kita itu benci tapi rindu, ya. Aku nggak minta kamu sampai nggak datang, kok. But, please be nice on me a little. Would you, PMS?


Kecup manis dari yang terganggu olehmu,
Naomi.


#30HariMenulisSuratCinta


(dikirim Oleh @naomitobing di http://naomitobing.wordpress.com/2011/01/21/pms-2/)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar