Rabu, 19 Januari 2011

Untuk Adikku yang Betah di Surga

Hai, kamu yang di sana.

Betah sekali sepertinya. Tak ingin kah menjengukku sekali-sekali? Aku kangen kamu. Ingin sekali lagi menikmati gelap dan ngobrol sampai pagi, berbagi halitosis serta amoniak yang keluar tanpa malu.

Kamu tau, setiap di rumah, aku selalu berharap kamu tiba-tiba menyerbu masuk dan berteriak memanggil namaku. Lalu, bertanya, “Masak apa hari ini, Yuk?”. Jika masakanku terlalu pedas, kamu pun akan langsung mencaci, tapi tetap mengunyahnya tak bersisa. Lain waktu, kamu duduk di sampingku dan bercerita tentang segala yang kau alami hari itu. Lalu, lama-lama, kamu menguap berkali-kali dan akhirnya merebahkan kepala di pangkuanku. Aku rindu sekali padamu, tau…

Aku sedang entah. Seperti lelah digerogoti rindu rasanya. Ingin bertemu kamu tapi masih tak mungkin rupanya.

Bersediakah menungguku di surga-Nya? Bila kehabisan tempat, mungkin kita bisa nongkrong di pinggir jalan menuju surga. Berdoa saja, para malaikat terlalu sibuk mengurusi tetek bengek surga neraka sampai tak lagi sempat memperhatikan kita.

Dan kita pun bisa terus tertawa…

-----

(dikirim oleh @yoand di http://mungkinpuisi.wordpress.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar