Kamis, 20 Januari 2011

Untuk Biyu

Hai Biyu!


Sumpah, aku kangen sekali sama kamu! Kapan terakhir kita ketemu? November tahun lalu? Ah, sudah lama sekali. Kenangan tentang kamu selama lima tahun kebersamaan kita masih lekat sekali di kepalaku.


Semoga keadaanmu baik-baik saja. Terbayang sekarang tubuhmu yang sudah dimandikan, cat birumu berkilauan, olimu yang sudah diganti, larimu yang mulus kencang, kulitmu yang sudah disemir, kabinmu yang wangi. Biyu, sudah dibawa kemana saja kamu oleh pemilik barumu? Terakhir dia kasih kabar, kamu sempat dibawa keliling Jawa. Wah, bangganya aku mendengar ceritanya itu. Kamu memang hebat! Waktu dulu sama aku, paling jauh kita ke pantai indah Bayah di Banten, ya? Enam jam aku tak lepas di balik kemudimu dari Jakarta.


Terlalu banyak memori bersamamu yang sebenarnya ingin kusimpan dalam kotak perhiasan, lalu kuhias pita-pita. Akan kubuka sekali-sekali saat aku rindu dan ingin mengenang hari-hari kita. Sesungguhnya, kamu pernah jadi bagian berharga sepanjang masa penuh perubahan dalam hidupku. Keputusan untuk melepasmu pun akhirnya kuambil dengan penuh pertimbangan, karena akhirnya aku harus kembali melakukan langkah besar dalam perjalananku di dunia. Ya, aku mohon maaf karena tidak bisa mengajakmu ikut aku pindah ke pulau yang menakjubkan ini.


Biyu, perpisahan kita untuk kebaikan, bukan? Kamu tahu, sampai kapanpun posisimu di hatiku tidak akan tergantikan. Sudah saatnya aku melangkah dengan pilihan-pilihan baru yang kutemukan di setiap persimpangan, yang artinya, mungkin harus merelakan satu-dua kenangan agar bisa maju ke depan. Waktuku bersamamu sudah sampai di ujung jalan. Kamu dan pemilik barumu akan menjalin persahabatan, yang kuharap seindah yang pernah kita rayakan.


Baik-baik ya, Sayang. Jangan rewel sama sahabat barumu. Kali lain aku tulis surat lagi. Semoga saat itu kamu masih ingat aku yang dulu suka habiskan waktu berjam-jam di bengkel hanya untuk kamu.


Tiup kecup,


Aku.


(dikirim oleh @Miyaa di http://literaturdiatasranjang.blogspot.com/2011/01/30harimenulissuratcinta-hari-tujuh.html?zx=8471f10789ccc721)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar