Jumat, 21 Januari 2011

Untuk Pasangan Sah Mantan Terbaikku

Untuk Kamu, Wanita yang Beruntung.

Hey, kamu yang sudah berhasil mengikat dia dalam ikatan suci menjadi suamimu. Selamat ya! Tapi sungguh, ini ucapan yang belum lagi tulus buatmu karena masih membuatku berdarah setiap kali mengingat kalian.

Aku sebenarnya kasihan padamu. Dia belum bisa mencintaimu. Dia hanya menjalankan amanah orang tuanya untuk meneruskan adat. Jangan pernah menyangka bahwa cintanya padamu murni.

Mungkin aku nyinyir, tetapi setidaknya demikian hingga surat ini kutulis untukmu. Kuharap waktu akan memulihkan lukaku dan membuatnya bisa belajar mencintaimu. Bukankah kelak kalian akan mempunyai anak? Semoga anak-anak kalian dapat merekatkan cinta yang indah. (kalau ini doa yang tulus, percayalah!)

Ingat, dia tak suka berada di keramaian. Jadi tolong jangan pernah lama-lama bila mengajak dia untuk sekadar hang out ya? Jiwa mudamu itu masih meledak-ledak dan selalu ingin tampil di muka umum. Tidak dengannya.

Dia hanya mau pergi keluar makan dan ke toko buku. Kamu suka membaca? Bila tidak, mulailah untuk menyukai aktivitas yang satu ini. Menghabiskan waktu untuk menggali ilmu. Kenapa? Karena dia adalah pria yang cerdas. Sedikit bicara tetapi bernas. Hm, kuharap kamu tahu itu.

Kuharap juga kamu tidak menyadari betapa pucat wajahnya ketika aku hadir pada malam resepsi kalian. Abaikanlah, itu sudah berlalu tiga bulan ke belakang.

Jangan marah apalagi cemburu bila aku dan dia masih saling bertukar sms. Kini hubungan kami hanya sebatas dinding Facebook, kok.

Aku tak akan berpanjang-panjang. Kamu pun tak ingin muntah karena tulisanku kan? Jagalah dia untukku. Bila sesuatu terjadi padanya karena kelalaianmu sebagai istri, akuakan menegurmu. Surgamu tergantung ridhonya.

Semoga kalian bahagia sampai Tuhan memisahkan.

Dari: mantan pendamping terbaik suamimu.

Depok, pagi Januari 2011 yang mendung.



---Oleh:


(diambil dari: www.romansapena.wordpress.com )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar