Jumat, 14 Januari 2011

Ayah dan Ibuku, cinta sampai matiku.

Untuk Ibu dan Ayah yang (mungkin) engkau tak akan pernah membaca surat cintaku ini. Karena kalian tak tahu bahwa aku memiliki blog, kan? hehe. Aku sangat menyadari bahwa aku bukanlah tipe anak yang bisa secara langsung menyatakan “Ibu, Ayah, aku cinta kalian”. Entah mengapa. Tapi yang perlu kalian tahu, dan kuyakin pasti kalian sudah mengetahuinya, tanpa ucapan langsung dari bibirku, pasti kalian sangat tahu bahwa aku mencintaimu. Seperti engkau mencintai anak-anakmu.

Kusadari banyak sekali yang telah kalian korbankan. Demi membahagiakan anak-anakmu, termasuk aku. Mungkin sampai Tuhan menginginkan akupun, aku tidak akan pernah bisa membalas semua pengorbananmu, Ayah dan Ibuku. Tak akan pernah bisa ku membalas setiap peluh yang menetes dari dahi Ibu ketika kau berjuang antara hidup dan matimu. Ketika kau melahirkan anak-anakmu. Tak bisa ku membalas semua air susu yang kau berikan padaku. Benar yang orang bilang. “Cinta ibu sepanjang masa, cinta anak sepanjang galah”

Selalu aku berdoa demi kebaikanmu. “Ya Tuhanku, ampunilah dosaku dan dosa ayah serta ibuku, kasihanilah mereka sebagaimana kasih mereka padaku sewaktu aku masih kecil”. Itu doa yang diajarkan olehmu ketika aku masih kanak-kanak, dan akan selalu kuingat sampai kapanpun.

Dalam surat ini, tak lupa kuucapkan maafku untuk semua air mata yang telah menetes karena kelakuan nakalku, yang sudah pasti sangat menyakiti perasaan kalian. Anak yang kalian besarkan, anak yang kalian harapkan dapat membanggakan kalian, pastilah pernah berbuat salah. Maafku takkan cukup mengingat semua yang telah kau perjuangkan demi anak-anakmu.

Dari anakmu, yang selalu mencintaimu.



(diambil dari http://nunuadzanu.wordpress.com/ )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar