Selasa, 18 Januari 2011

Balada Kotak Susu

Aku mencarimu dari satu keranjang menuju keranjang lainnya.
Aroma pesing, wangi sampah yang super menjijikkan, bahkan bau-bau kembang 7 rupa pun aku rasakan.
Pagi dan sore. Siang dan malam.


Dan aku menunggumu lagi di sini.
Depan pasar swalayan tempat kita biasa berjumpa. Tempat aku dan kamu saling berdampingan satu sama lain. Senyum malu-malu, tersipu. Tambah merah saja perawakanku ini.


Aku menerima sepucuk surat manis darimu, berkata bahwa kamu telah pensiun bertugas, dan kamu akan kembali menjemputku yang telah menjadi sosok terbuang sejak sekian lama.


Akankah kamu menjemputku dengan kuda putih bersayap seperti dalam dongeng-dongeng masa lalu?
Ataukah kamu akan membawaku berjalan-jalan dengan permadani terbang?


Sudah pukul 5 pagi, hey kamu. Aku ngga bisa SMS kamu layaknya para manusia itu. Akupun ngga bisa sekedar menelponmu dan menanyakan kabarmu. Dimana kamu. Masih ingatkah janji itu? Tanggal 17 Januari 2011, jam 5 pagi teng.


Dan kamu pun tidak datang. Oke.
Sosok wajah kotak nan lugu yang kurindukan. Dengan sekujur tubuh berwarna biru muda yang menyerupai warna langit. Tak lupa dengan aksesori manisnya, sang sedotan yang selalu setia menemani. Dimana kamu?


#surat sang kotak susu strawberry untuk kotak susu vanilla#


nb : tadi dia berkata sama saya, tolong carikan penampakan susu vanilla yang menyerupai kekasih hatinya, tolong sampaikan bahwa ia akan selalu menanti di tempat ini, di pasar swalayan ini, di lemari pendingin nan bersejarah ini.


*inspired by : Video clip of Blur : "Coffee and TV.


(dikirim oleh @kandelakandeli)

1 komentar: