Rabu, 19 Januari 2011

Buah - Buah Cinta

Hai kamu disana yang selalu membuat keindahan dunia menjadi stabil karena jejakmu.

Aku disini masih bisa merasakan pijakmu yang konsisten dengan rindumu padaku. jika aku memijak bumi, rasa rindu itu sangat terasa. Bahkan sampai aku terkantuk - kantuk tertidur dininabobokan oleh pijakmu yang juga merindu kepadaku. Coba kau dengar larva yang bersmbunyi di bumi. itu seperti suara gejolak rindu hatiku. gemuruh. ingin rasanya keluar karena sudah tak sanggup berada jauh di dalam hatiku. sudah terlalu panas. rasa rinduku sudah matang. aku tidak ingin rasa rinduku ini menjadi hangus, gosong sehingga engkau enggan menerima rasa rinduku ini.

Apakah dirimu juga berfikiran seperti itu?

Dear penanam pohon cinta di hatiku. kau sudah terlalu banyak mereboisasi pohon cinta di hatiku. semuanya tinggal tunggu panen. kemarilah, petik cinta bersama. aku tidak ingin buah - buah cinta kita jatuh membusuk. dimakan oleh orang - orang yang iri kepada cinta kita layaknya hama - hama yang memakan buah - buah cinta kita yang jatuh.

Apakah kamu akan kemari, memetik buah - buah cinta yang hampir panen di hatiku?

Aku selalu bekerja di tiap hari. membuka netbookku yang kecil. hanya berukuran 9 inchi. aku tidak pernah mengetik namamu di keyboard netbookku ini. namamu hanya sebuah nama. banyak yang memiliki nama sepertimu. bahkan petugas bus di Jakarta yang tidak murah senyum dan selalu memarahiku jika bus yang sudah penuh tetap aku masuk ke dalamnya. Dia memakai namamu. aku tidak rela. tapi kalau aku meminta dia merubah nama, pasti kamu tersenyum dan tertawa mengatakan aku bodoh. ah lupakan saja. aku ingin serius menulis surat cinta kepadamu.

masih membicarakan tentang huruf - huruf di keyboard. Cinta kita seluas dunia bukan? apakah namamu seluas dunia? tidak. karena itu aku menggambarkan engkau dengan mengetik berbagai huruf - huruf cantik yang aku bayangkan menari - nari di mataku. semuanya itu membentuk wajahmu. Ini sangat luar biasa. indah sekali. kalau aku hanya mengetik namamu. itu tidak cukup untuk membentuk wajahmu. malah seekor cacing kecil yang berusaha menyantap buah buah cinta kita.

Layar netbookku kecil, huruf - huruf yang kutekan tidak cukup hanya untuk layar 9 inchi. Ok, aku keluar gedung kantorku ini. melihat sesuatu yang indah di luar. banyak sekali yang indah disana. aku hanya ingat kamu.

Buah - buah cinta di hatiku memang benar - benar akan panen. dan siap kita tunjukkan pada dunia buah yang baru dan paling terlezat sedunia. ini buah buatan kita. ciptaan kita.

Kemarilah, petik buah - buah cinta bersamaku.

Aku disini yang merindukanmu.


---Oleh:


(diambil dari: www.crezative.tumblr.com )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar