Rabu, 19 Januari 2011

Pembaca Puisi(?)

Hei, pembaca puisi.

Ini adalah kali pertama aku menyaksikan pertunjukanmu. Kau pasti seniman yang dikenal banyak orang sehingga kursi-kursi penonton penuh sesak, tidak tersisa. Ah, aku benar-benar penasaran dengan pertunjukanmu.

Tidak ada suara saat kau naik ke atas panggung. Aku juga sempat terpesona melihat wajahmu yang rupawan. Bulu kudukku merinding begitu kau membacakan bait pertama puisi. Perpaduan yang manis untuk seorang pria tampan dan serangkaian kata kiasan.

Tapi, pembaca puisi, entah kenapa karyamu tidah menohok hatiku. Ada sesuatu yang kauharapkan dari penonton. Perhatian? Bukankah kau sudah mendapatkannya? Pujian? Uang? Ah, entahlah! Meskipun terkesan, aku tidak mendapatkan apa-apa. Hampa.

Dan, hei, jangan pernah mencari pengirim surat ini. Aku tidak mengerti puisi.


---Oleh:


(diambil dari: www.acoffeelover.blogspot.com )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar