Rabu, 26 Januari 2011

dan Aku Mencintai Senja..

ini untukmu, senja

Serasa ingin merebah pada jingga yang kau bentangkan sampai tak berbatas. Sampai cakrawala melengkung dan bergaris, masih saja tetap jingga. Sengaja membuatku terpesona ya. Atau memang kau mau aku ini mencinta. Jangan tanya lagi, tak ada alasan lain kecuali karena aku memang benar telah jatuh hati padamu, pada jinggamu. Ada rasa yang terus menggelora, tak kuasa untuk mendiamkannya. Di tepi desa aku menatap dan menikmatimu, sampai akhirnya pendaran malam menyapa untuk menyuruhmu menyusup di antara kelam.

Aku luruh, kepadamu rasa kuberikan hingga menyeluruh.

Aku jatuh, di hadapmu aku merintih mengaduh.

Aku teduh, denganmu aku temukan peneduh.

Aku mencinta, jinggamu buatku terpana.

tak kutemukan nestapa tiap mendekapmu, seperti ingin memanjakanmu dengan cerita-cerita bahagia, tanpa ada kecewa dari lingkupan masa yang pernah buat merana. Sungguh, hati ini teah jatuh tepat di hadapmu, di hadapan jinggamu. Tak mampu lagi berlari meninggalkan. Meski malam pamerkan bintang sebagai penerang, dan bullan sebagai hiasan, aku tak peduli. Cukup dengan menikmatimu, menatapmu hingga cakrawala, aku sanggupkan untuk hidup.

Seperti tak cukup, Tuhan terlalu singkat memberimu waktu bersamaku. Bahkan saat hujan mengamuk, aku tak bisa menikmati sajian jinggamu, kelam oleh mendung dan deras egoisme hujan. Tapi aku masih bisa terus mengingatmu, karena telah kubangun ruang untuk menyimpan semua kenangan akan indahmu. Kau tau, aku sudah mengikatkan hatiku pada seluruh jinggamu. Jangan pernah paksa aku mencinta lainnya, karena hanya kau yang bisa teduhkan jiwa, diantara batas cakrawala dan bentang langit jingga untuk ungkap kesemua rasa.

dariku, penikmat pesona jinggamu.



---Oleh:


(diambil dari: www.dzdiazz.blogdetik.com )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar