Senin, 17 Januari 2011

Dari Lantai 44

Pagi ini kelabu. aku memandang seisi ruangan di kantorku. lalu menopang dagu di atas meja di dalam kubikelku. aku memikirkan bahwa ruangan kerjaku ini adalah hatimu yang sudah lama ku tinggalkan. banyak kubikel. setiap kubikel diisi oleh orang - orang yang mungkin ada yang kau cinta. atau mungkin kubukiel ini yang diisi olehku. ada orang yang berkeluh kesah dengan pekerjaannya. aku anggap orang itu tidak tahan dengan isi hatimu. hatimu sudah terlalu penuh dengan banyak kubikel berisi orang - orang yang mungkin akan menjadi pasanganmu di hari kelak.

aku menoleh ke kanan. sebuah kaca besar. melihat seluruh isi pusat kota Jakarta. sangat sepi. mungkin orang - orang sedang sibuk berkicau dan berlomba di kubikelnya masing - masing untuk meraih pujaannya. Mungkin saja orang - orang di sana sedang sibuk bercinta dengan pujaannya yang sudah mereka raih sehingga hati mereka sudah menjadi satu rumah yang harmonis. Oh, aku melihat burung - burung berterbangan di sana. mereka enggan hinggap. mungkin mereka sedang mencari pepohonan dimana mereka akan membangun cinta mereka disana. tapi sepertinya mereka kesulitan mencari pepohonan di pusat kota.

Dear pujaanku. apa surat yang kemarin aku tulis sudah sampai ke tempatmu? aku harap tukang pos tidak salah kirim. atau mungkin jangan - jangan mereka menitipkannya kepada burung - burung itu. burung - burung yang masih kebingungan karena banyak sekali surat cinta untukmu. mungkin mereka sedang membuat suatu konferensi. surat mana yang paling penuh pengorbanan dan sudah lama kata - kata di dalamnya dipendam. semoga saja surat yang terpilih untuk dibawa kepadamu adalah suratku.

Wanita berambut panjang dan berkulit putih. aku selalu selipkan di saraf otak kananku tiap hari. mencium aromanya. aku ingat sekali aromamu sampai aku bersin - bersin bukan? dan kau tersenyum malu sambil mencubit pipiku yang gembul. Aw, itu sakit. sampai aku tersadar kalau aku harus bekerja keras di kubikelku hari ini. aku akan selalu membayangkan kalau kubikelku ini adalah ruang hatimu. aku akan berlomba - lomba dengan yang lain untuk memelukmu kembali wahai pujaanku.

semoga surat di hari ini yang aku tulis dari lantai 44 tepat sampai di tempatmu.


---Oleh: @


(diambil dari: www.crezative.tumblr.com )


Tidak ada komentar:

Posting Komentar