Minggu, 23 Januari 2011

Dari Meja Nomor 10

Dear, barista di coffee shop favoritku,

Ini mungkin terdengar konyol. Tapi, aku selalu ingin jatuh cinta dengan pria di coffee shop. Well, it's already happened with you. Sejak pertama kali aku melihatmu di sana, meracik berbagai macam kopi dengan kedua tanganmu. Menakjubkan. Bagaimana bisa kau membuat berbagai kopi dalam waktu yang bersamaan?

Oh, tentu karena kau adalah seorang barista.

Kemudian, di hari ketujuh kedatanganku ke coffee shop, kau mulai memperhatikanku. Umh, atau mungkin itu hanya perasaanku saja? Kita beberapa kali saling melirik; mengganggu konsentrasi pekerjaanmu dan kenikmatanku menyesap kopi. Aku terkadang berkhayal kau mendatangi mejaku, mengajak untuk berbasa-basi. Tapi, ah, aku tau itu tidak mungkin kaulakukan saat bekerja, bukan?

Jadi, barista yang belum kuketahui namanya, aku tulis surat ini agar kau tau perasaanku seperti apa. Mungkin juga awal dari perkenalan kita. Bisakah suatu hari nanti kita menikmati secangkir espresso saat hujan turun dan menjebak kita di coffee shop ini?

Maaf kalau kau merasa terganggu. Tapi, balas lah kalau sempat.

Dari penikmat kopi di meja nomor 10.

---Oleh:


(diambil dari: www.acoffeelover.blogspot.com )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar