Minggu, 23 Januari 2011

Teruntuk Tukang Pos

Hai para pemencet bel kereta angin.

aku rindu kalian memencet bel itu di depan rumahku.
apa mungkin aku yang tidak mendengar?
maaf, beberapa hari ini aku menulis surat cinta dengan pena yang bukan berisi tinta, melainkan air tangis dan rindu yang ku paksa masuk ke dalam pena itu.
mengirimkannya lewat kalian, para tukang pos.

sekali lagi aku minta maaf.
aku tak pernah melihat wajah kalian yang selalu tersenyum ikhlas ketika menerima suratku yang akan dikirimkan kepada orang yang aku tuju.
ini karena aku iri, aku sedang tidak bisa tersenyum akhir - akhir ini.

dear penerima lembaran kertas cinta.
kalian tau?
kertas - kertas cinta itu sebenarnya sangat tidak berarti untuk kalian.
kertas sangat ringan.
bahkan sangat mudah terbawa angin.
tapi sesungguhnya jika kalian melihat isi dari amplop bertempel sebuah perangko warna - warni itu ternyata adalah ribuan kata - kata penting dan berat untuk disampaikan secara lisan.
disitu adalah tanggung jawab berat dan resiko yang kalian nikmati di tiap hela nafas.

mengayuh sepeda, berteduh panas terik dan hujan kepada sebuah topi yang seragam dengan bajunya.
kebal akan debu dan polusi.
tersenyum sambil berkeringat.
kalian ikhlas.

kemarilah.
bunyikan bel kereta angin itu di depan rumahku.
masuk dan duduklah di kursi yang kosong.
santap soup brokoli asam manis bersamaku.
kuahnya menghilangkan dahaga dan begitu juga sayurnya pelenyap lapar.

soup brokoli asam manis ini bukanlah sesungguhnya sebuah hidangan sayur.
melainkan perjalananku yang di dalamnya berwarna - warni akan ekspresi dan kejadian.
ini adalah judul film hidup terbaikku.
beberapa kursi di dalam teater telah kosong karena beberapa orang yang pernah menjadi penonton dan bersama menikmati soup brokoli asam manisku itu telah tiada.
ada juga yang pernah ku usir atau mereka yang meninggalkanku.
orang - orang itu sudah kutulis di surat - suratku sebelumnya dan sudah ku kirim lewat kalian.

sekali lagi.
kemarilah.
aku ingin belajar tersenyum dari kalian.

aku.
penunggu setia bel kereta angin para tukang pos.


---Oleh:


(diambil dari: www.crezative.tumblr.com )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar