Minggu, 23 Januari 2011

Hari ke-10: 234

Dji Sam Soe,
Dji, sudah hampir 3 tahun rasanya kita tak berjumpa, awal-awal tahun pertama tanpamu terasa berat sekali, aku seperti mau gila rasanya, bibirku terasa hampa, jemari tanganku kesepian. Aku kesal ketika mereka hanya membolehkan aku membawamu sebatas 200 batang saja dan kamu hanya bisa bertahan selama kurang dari sebulan, mungkin kamu juga tak tahan dengan pergantian cuaca dari panas ke dingin waktu itu, kamu selalu memanggilku untuk memanfaatkanmu sebagai penghangat tubuhku, ah hanya kamu teman setia yang mau dan rela kumanfaatkan, kugunakan…Dji
Sam, ah begitu gagahnya dirimu dengan nama itu? Kamu yang berbeda dengan teman-temanmu, aku tidak salah memilih waktu pertama kali bertemu, kau sedang menemani abangku yang menikmati kopi panas setiap hari, mungkin waktu itu aku masih duduk dibangku SMA, aku diam-diam merebutmu dari sisi abangku, aku begitu terkejut ketika pertama kali kita bercinta, ketika bibirku menyentuhmu…aku seperti melayang di udara, tak bisa bernapas, tak terkendali. Aku tahu cinta kita terlarang saat itu namun aku sudah jatuh hati padamu….Sam
Soe, tahukah kamu kalau tidak sedikit orang terkejut ketika aku bersamamu? Ada yang memanggilku dukun namun kamu selalu menghiburku dengan berkata, “ Dukun itu artinya Duduk Tekun”, memang aku selalu suka duduk-duduk bersama teman-teman lainnya di bale-bale depan rumah abangku dan begadang sampai pagi berbicara tentang alam semesta dan isinya, indahnya saat itu. Seseorang bahkan menyangka aku ini Lesbian loh? Mungkin karena kamu ini tak ber-filter ya ? (loh ? apa hubungannya ?), ah aku tak peduli mereka bilang apa ketika kita bersama, aku juga tak pernah memasukkannya dalam hati, terkadang justru aku menganggapnya sebagai pujian, ya! pujian untukmu….Soe.

Untukmu, aku rela mengemis dan meminta-minta, aku teringat ketika setahun berlalu tanpa dirimu, aku benar-benar tersiksa, kamu yang mempunyai umur yang pendek, membuatku sengsara dan merasa kesepian di negeri asing ini, setelah 200 batangmu habis, aku mencari-cari orang yang bisa membawamu dari Jakarta ke Inggris, aku mengemis kepada kakakku yang akhirnya memberikan aku satu slop yang itupun habis setelah beberapa waktu, dan akhirnya aku menyerah, memutuskan untuk melupakanmu, memutuskan tali cinta kita, maafkan aku yang telah menggantimu dengan sesuatu yang jauh dibanding dirimu, tak seberapa gagah dibanding kamu, ya..sekarang aku bersama Mayfair yang ber-filter, dia bukanlah apa-apa dibanding kamu, namun aku memilihnya sebagai penggantimu untuk saat ini.

Aku masih memikirkanmu sampai saat ini, masih merindukanmu namun aku tak tahu apabila kita bertemu lagi suatu hari, apakah aku masih bisa memilikimu? Apakah kamu masih mau menghiasi bibirku ? ah kamu memang pria sejati bagiku, tak banyak wanita yang bisa menguasai mu dan aku bangga pernah menguasaimu…walaupun untuk sementara waktu..


(dikirim oleh @nonahujan_)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar