Rabu, 26 Januari 2011

Ini Bukan Surat Cinta

Berulang tahun hari ini ya?

Berapa usiamu sekarang? Aku lupa..

Tahun lalu kamu merayakannya bersama teman-temanmu di sebuah kantor yang berlokasi tidak jauh dari kosanku.

Tahun ini kamu merayakannya entah bersama siapa dan di mana tepat lokasimu, aku tidak tahu.

Yang kutahu hanyalah, kamu jauh sekali…

Dua tahun yang lalu, sepulangku bekerja dari kota yang berjarak 59 KM dari tempat kita tinggal, aku pergi ke toko buku.

Beniat memberikanmu kado sebuah buku.

Aku masih mengingat bahwa kamu suka dengan seorang penulis bernama Dewi Lestari, namun belum mendapat kesempatan membaca bukunya yang berjudul Recto Verso.

Dan aku memutuskan membelikanmu buku itu. Tidak dengan CDnya. Walau aku tahu jenis musik yang kamu sukai, namun aku tidak yakin kamu menyukai lagu-lagu dari buku itu. Ternyata aku hanya sok tahu, sok mengenalmu dekat. Kau menyukainya.

Membungkusnya dengan rapih, setelah menulisi halaman depannya dengan ucapan selamat ulang tahun untukmu, disertai tanda tanganku. Untung saja aku tidak cukup gila untuk memulas bibirku dengan gincu dan mengecup lembaran pertama tersebut

Sesampainya di kosan, dengan harapan yang tidak begitu besar untuk segera bertemu denganmu malam itu, aku segera mandi dan melanjutkan membaca buku.

Benar saja, kamu membatalkan rencana makan malam denganku dikarenakan terlalu lelahnya kamu dan teman-temanmu. Aku pun telah tertidur. Sayup-sayup mendengar bunyi nada panggil telefon genggamku yang khusus kuperuntukkan untukmu, dan beberapa pesan singkat yang masuk, namun aku pun terlalu lelah untuk menggubrisnya. Ternyata kamu menanyakan ingin dibawakan apa untuk makan malamku..

Tak berapa lama kamu pun muncul di depan pintu kamar kosan. Teman sekamarku yang membukakan pintu. Membiarkanmu melihatku tertidur pulas di atas tempat tidur kecil itu. Meski bukan pangeran berkuda putih namun kecupan kecilmu mampu membangunkanku dari tidur. Dengan setangah bernyawa, kuterima buah tangan berisi makan malam darimu. Dua kali kita berpelukan.. Oh, tiga kali. Yang terakhir kita berpelukan bertiga, bersama teman sekamarku.

Tidak bisa berlama-lama karena teman-temanmu, yang juga teman-temanku, menunggumu di parkiran depan kosanku. Karena terlalu mengantuk, aku hampir lupa memberikan kado yang sudah kupersiapkan dari sore tadi.

Maaf ya malam itu aku tidak mengantarmu keluar.. Aku malu jika dilihat teman-teman sudah mengenakan kostum tidur. Aku kan tidak biasa mengenakan celana sependek itu di depan mereka..

Senang mengetahui kamu menyukai Recto Verso, aku pun demikian.

Berapa usiamu tahun ini? Maaf aku lupa..

Atau mungkin aku hanya berusaha tidak mengingatnya? Entahlah..

Mungkin kamu betanya-tanya mengapa aku masih saja seperti ini, masih sama seperti dua tahun yang lalu. Masih mendambamu.

Aku sendiri pun tak tau. Aku rasa aku hanya merindukan konsep dari masa yang pernah kita lewati bersama.

Belum berhasil menemukan yang sepadan. Iya, aku memang selalu membanding-bandingkan mereka denganmu.

Hingga hari ini di malam ulang tahunmu ini aku mulai sadar bahwa tidak ada satu pun yang sanggup mengalahkan kehangatan pelukanmu.

Namun aku percaya, suatu saat nanti, aku pasti menemukan yang lain. Bukan sebagai penggantimu, hanya saja ia yang mampu menghapus asaku akan dirimu.

Karena kamu tak akan tergantikan. Meski aku tak ingin kembali bersama.


Selamat hari jadi..

Peluk cium dari sini.

January 26, 2011

(dikirim oleh @Yayadesu di http://yayadesu.wordpress.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar