Rabu, 19 Januari 2011

Ini “Happyness”, @IwanWinarto :))

Iwan yang bermuka Jawa tapi tidak tahu apa itu “Kawah Candradimuka”,

Kita bertemu pertama kali di pertengahan tahun 2006 di Hard Rock Cafe Jakarta. Saat itu kamu datang bersama sahabatku yang adalah kekasihmu saat ini. Masih ingat?

Kesan pertamaku terhadapmu: kamu ganteng. Dan tinggi. Sudah, itu saja. Karena kita tidak banyak berbicara saat itu. Sebagai sesama pengusung bintang Virgo sejak kita lahir, kita memang terbiasa untuk tidak terlalu membuka diri di hadapan orang yang baru kita kenal.

Waktu pun bergulir. Kita semakin dekat. Dan kamu sering bermain ke rumahku, terutama ketika orangtua kekasihmu berkunjung ke Jakarta. Dan akhirnya kita bersahabat, bahkan ketika kamu tidak lagi menjadi kekasih sahabatku itu.

Dunia memang lucu.

Aku dijauhi oleh sahabatku karena aku tidak mau menghentikan persahabatanku denganmu. Mauku, aku tetap bersahabat dengan kalian berdua, tapi ternyata itu tidak ada di kamusnya. Siapa yang masih mau berteman dengan siapa pun mantan kekasihnya, ia pasti tercoret dari daftar pertemanan, dan masuk ke dalam daftar “musuh”. Bahkan aku mendengar dia bilang kepada seseorang, “Connie is not my friend.”

It hurts. A lot.

Dunia memang sedih.

Aku sebetulnya sangat kangen pada sahabatku itu. Aku masih sering menangis untuk persahabatan kami yang sedang mati. Tapi aku tidak dapat memaksa siapa pun untuk berteman denganku. Biarlah waktu yang memulihkan lukanya dan menerima aku kembali menjadi sahabatnya. Seperti dulu.

Iwan sahabatku yang tingginya 185 sentimeter,

Terima kasih kalau kamu mau menjadi sahabatku sampai hari ini, ketika dunia serasa gelap dan kelam bagiku. Ketika aku tidak punya apa-apa lagi, kecuali Tuhan, ayahku, dan sahabat-sahabatku. Tidak banyak yang sudi berdiam di sisi, tetapi ada sebagian yang tetap setia tinggal. Dan kamu adalah salah satunya.

@IwanWinarto,

Apa pun yang terjadi nanti, semoga persahabatan kita berlangsung sampai kita sama-sama tua. Ya, pastinya aku akan berangkat lebih tua dulu. Semoga dengan siapa pun aku mengakhiri masa lajangku nanti, aku tetap boleh bersahabat denganmu. Dan siapa pun kekasihmu nanti, semoga dia juga dapat menerima aku sebagai sahabatmu.

Kekasihmu yang sekarang, dia baik kepadaku. Aku tahu, itu karena dia sayang padamu. Bukan karena dia sudah menjadi sahabatku juga. Untuk menaikkan “pangkat” seseorang dari “teman” menjadi “sahabat” itu perlu waktu, kan?

Iwan yang sangat Virgo,

Meski pun kamu penyuka junk food dan aku penggila makanan Asia, kita tetap bersahabat. Hahaha, aku tahu ini tidak ada hubungannya dengan pertemanan. Dan kamu penyuka Harry Potter dan sejenisnya, sementara aku lebih suka menonton film animasi. Toh aku menemamimu menonton kan, meskipun kamu tidak mau menemaniku menonton “film-filmku” seperti “Toys Story 3” atau “Rapunzel”, misalnya :D Terima kasih sudah terlalu sering mentraktir aku makan dan menonton. Mungkin jika orang melihat kita, mereka menyangka kita pacaran, karena banyak malam Minggu dan hari libur yang kita habiskan bersana. Dan hanya kita berdua yang tahu, kenapa aku tidak pernah barang sedetik pun jatuh cinta kepadamu. Penggemarmu yang ratusan jumlahnya di Twitter itu tidak perlu merasa terancam :D

Iwan yang perfeksionis,

Mungkin saat ini kamu sedang memikirkan status BBm-mu selanjutnya sambil bertamasya di situs-situs “quotes” yang terpampang di laman Google. Atau kamu sibuk memilah-milih foto baru untuk BBm-mu. Narsisnya kamu! :D

Iwan yang narsis tapi tidak terlalu suka nasi,

Ini surat keduaku untuk kamu. Surat pertama aku “kirim” pada Valentine’s Day tahun yang lalu, ketika majalah Cleo menyelenggarakan lomba menulis surat cinta. Ingat itu? Sebenarnya aku agak kecewa, karena kamu tidak bisa menemaniku untuk menghadiri acara itu di Starbucks fX. Tapi aku senang, gegara menulis tentang persahabatan kita, aku mendapat makan malam gratis saat itu :))

Sudah dulu ya, Iwan. Iwan yang cinta mati sama Anggun. Aku mau pipis dulu. Mudah-mudahan kita berakhir pekan bersama lagi ya minggu ini! Eh, kapan jadinya mau merapikan rambutmu di “Irwan PIM”? How about “Burlesque”?


Salam tampol,
Ratu Lebay


---Oleh:


(diambil dari: www.poeticonnie.tumblr.com )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar