Jumat, 14 Januari 2011

Jangan Buang muka

untuk kamu,


surat ini saya tulis untuk kamu dengan penuh cinta dan damai yang meluap-luap keluar dari hati, sampai tumpah keluar dan saya terpaksa harus menuliskannya disini supaya bisa tenang.


so, apakabar sih kamu? belum lama kita berjumpa kamu seperti biasanya cuma diam malah membuang muka. Ah payah! Kamu selalu begitu sekarang. Kemana kamu yang dulu ramah dan suka bercanda? Suka bikin ketawa sampai saya sakit perut? Kok sekarang tidak ada lagi yah? Kenapa sih? Ada apa?


Saya ingat kok, memang dulu kita pernah bertengkar kan? Bertengkar hebat, dan hmm lama sekali bertengkarnya. Tidak peduli apa yang memicu, tapi kan memang masa itu pernah ada. Yah, tidak perlu diingat-ingat lagi deh, dan maaf kalau saya jadi menyinggungnya.


Saya cuma teringat, setelah kita saling mencaci, memaki, menyalahkan, dan merasa "saya paling benar dan anda paling salah" kita sudah memasuki fase dimana kita bersikap -yang seperti katamu- dewasa lah dikit, kita pernah saling memaafkan dan bersikap pertemanan kita baik-baik saja. Benar kan kita pernah melewati masa itu? Tapi kok kamu begini lagi? Kamu masih kenal saya tidak sih? Jangan-jangan nama saya pun kamu sudah lupa.


Tolong, bukannya saya merasa kehilangan kamu, saya tahu kok waktu berjalan, kamu sudah punya pacar baru yang cantik dan baik, dan kalian bahagia kan? Saya mengerti kamu mungkin sudah lupa poin-poin yang kamu dulu ingat tentang diri saya. Saya cuma ingin menagih janjimu dulu untuk bersikap dewasa. Perpisahan yang pernah ada diantara kita bukan berarti mengakhiri segalanya kan? Masa sih kita tidak pernah akan bisa jadi dua orang manusia dalam hubungan baik, walaupun sekedar teman semata?


Jadi, Mr. N yang terhormat, (bahkan saya masih ingat inisial buatanmu) kita dulu pernah berjanji untuk sekedar hanya jadi teman baik saja, dan ingat janjimu untuk bisa jadi teman yang terbaik dikala saya susah, dan kamu juga minta kita melihat masa depan masing-masing. Tidak, saya tidak akan muluk-muluk kok, saya cuma ingin, atas janji yang pernah ada, saya ingin kamu bersikap selayaknya teman saya, teman biasa, bukan seperti musuh, atau teman yang terang-terangan memusuhi, atau bahkan orang yang sama sekali tidak mengenal saya.


Saya sudah punya seseorang yang saya sayang, begitu juga kamu, jadi dengan penuh cinta dan rasa persahabatan yang tinggi saya katakan, tidak ada yang perlu dikhawatirkan antara saya dan kamu karena kita sudah memilih jalan masing-masing. Tapi yakin lah bahwa kita tetap bisa menjadi teman, ok?




Salam,






Mantan kekasihmu yang tidak mau kau membuang mukamu saat Ia melihatmu seolah kau tak pernah mengenalnya


(diambil dari http://helloanindi.blogspot.com/ )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar