Jumat, 14 Januari 2011

Kepadamu Hai Pemuja Kemeja Kotak-kotak

Hai,
Sapamu mulai mencairkan suasana di kali pertama kita bertemu, di deretan lagu manca negara di salah satu music store kota kita. Sore itu aku datang terlambat, entah kenapa di hari itu rute angkot berubah dan harus berputar haluan sehingga mengharuskan hatiku semakin lama penasaran dan menebak-nebak akan seperti apa pertemuan pertama kita itu.

Kemeja kotak-kotak warna biru,
Itulah yang selalu menjadi simbol, kamu dengan semangat 45 dan tak pernah kehabisan ide untuk menjelaskan kenapa sampai tergila-gila dengan kemeja kotak-kotak. Bahkan akupun sempat terpikir jangan-jangan aku sampai kalah grade dalam hatimu.

Kala itu adalah bulan Ramadhan, dan kita menjadi terbiasa untuk saling membangunkan saat sahur. Bercengkrama menghabiskan ufuk, menemani burung-burung yang berkicau menyemarakkan pagi, dan menyaksikan tetesan embun pagi nan sejuk walau saling berbeda.

Wahai pemuja kemeja kotak-kotak,
Darimu aku tau dan mengerti satu hal bahwa…. Ah sudahlah tak perlu dijelaskan bukan? Kebahagiaanku saat ini adalah bahwa aku mewariskan hobimu yang juga sebagai bagian dari hidupmu-jatuh cinta dengan kemeja kotak-kotak.

Suliki, 15 Januari 2011


(diambil dari http://adekbakri.wordpress.com/ )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar