Kamis, 27 Januari 2011

Kamu yang Selalu Mampir Dalam Doaku

Dear kamu..kamu..kamu..


Selamat Pagi
Selamat Siang
Selamat Malam
Tak lupa kusisipkan “Assalamualaikum”


Hey kamu….sudahkah kamu mampir dalam doaku hari ini…?
Pasti kamu tidak ingat, kalau begitu mari aku bantu kamu mengingatnya.


Pagi ini, saat adzan Shubuh berkumandang, dan keluarga ayam bersahutan. Aku masih tertidur pulas, terbangun bukan karena suara tadi, melainkan karena alarm yang bunyi tepat di sebelah kanan bantalku. Mengucap syukur, aku terbangun dalam keadaan sehat dan aku masih mencintaimu. Absen kamu yang pertama saat aku terbangun dari tidur.


Dalam sujudku di waktu subuh, absen keduamu padaku. Kembali hadir dalam doaku untuk meminta kamu bahagia sepanjang hari ini. Seperti biasa aku pun berangkat mengais rejeki ku setiap hari, sampai bertemu jam setengah 8 nanti.


Waktu dhuha ku kau kembali menyapaku, untuk menyisipkan namamu diantara nama-nama orang terkasih yang aku sebutkan didalam doa dhuha-ku. “Tuhan…Limpahkanlah semua rejeki dari bumi dan langit untuk kami semua juga dia (baca: kamu)”. Mulai beraktivitas sampai jam makan siang. Hemm…sudikah kamu mampir jam makan siang nanti.


Kebiasaanku setiap hari adalah makan siang dulu, ngobrol dengan teman-temanku, baru bergegas Dhuhur. Mengambil wudlu, berjamaah kalau ada teman yang bisa diajak berjamaah, kalau gak ada ya “single fighter”, menutup dhuhurku dengan bertanya pada Tuhan, “Berkahilah kami dan dia (baca:kamu) siang ini, makan siang dengan apa ya Tuhan dia? Apapun jadikanlah makanannya berkah…amiin”. Kembali lagi kamu masih rajin mampir didoa-doaku… Alhamdulillah.


Bel berbunyi, pertanda jam pulang 16:00. Pekerjaanku ternyata masih belum selesai. Baru setengah lima nanti, mungkin kamu akan hadir lagi didalam doa Ashar-ku. Dan kamu pun masih hadir dalam doaku, menjaga aku tetap mendoakan kamu “Lindungilah kami dan dia (baca:kamu) dalam perjalanan pulang kami”.


Maghrib pun tiba, terkadang aku masih dijalan pulang saat waktu maghrib tiba. Tapi beberapa hari terakhir ini, sebelum maghrib aku sudah berada dirumah. Jadi jujurku, aku suka agak sedikit menunda magrib-ku, iya karena aku makan malam dulu tepat jam 18:00. Luar biasa sekali, kamu masih setia menungguku mengabsen dirimu diwaktu Maghrib-ku. Tidak banyak doa yang kupanjatkan di waktu Maghrib-ku “hanya berharap kamu menyapaku malam ini”


Ternyata..tak juga kamu menyapaku malam ini. Kututup malamku dengan waktu Isya-ku, dan masih terselip namamu diujung doaku malam ini. Kalau aku cukup kuat menahan kantuk, kamu akan beruntung ada dalam sunah Hajat-ku. Kalaupun tidak dimalam ini mungkin di malam-malam yang lain atau di sepertiga malamku nanti. Tapi tidak cukup dengan itu, kamu masih saja serakah ingin ada dalam doa sebelum tidurku. Kuselipkan kamu “Berikanlah dia mimpi indah”. Pulaslah aku tidur, berharap bertemumu dalam mimpi-mimpi tidurku.


Jika aku cukup beruntung, aku akan bertemu kamu lagi dalam sepertiga malamku. Selalu tidak pernah terlupa menyelipkan kamu disitu.. “Tuhan, siapakah dia itu? Apapun dia, jadikanlah dia sebagai imamku kelak, jadikanlah dia sebaga tiket surgaku kelak..siapapun dia Tuhan, segeralah pertemukan kami…”


Hey kamu…aku mencintaimu bahkan sebelum kita bertemu, tidak akan pernah aku tidak mendoakanmu dalam sujud-sujudku.


“Aku mencintaimu, itu sebabnya aku takan pernah selesai mendoakanmu” ~ Sapardi Joko Damono


Sebelum ku akhiri surat ini pun, kamu masih mampir dalam doaku. Semoga kita dipertemukan kelak dalam keadaan yang paling sempurna dan indah..amiinn…


Wasalamualaikum kamu yang selalu mampir dalam doaku… :*


Dari,


-Aku yang selalu mendoakanmu-


(oleh @neeyaisme di http://niyajothi.wordpress.com/2011/01/27/day14-kamu-yang-selalu-mampir-dalam-doa-ku/)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar