Kamis, 20 Januari 2011

Kepada waktu yang tidak dapat dihentikan..

Selamat malam, waktu..

Perkenalkan, ini aku manusia yang gemar mempermainkanmu. Mungkin kamu akan marah, karena aku mempermainkanmu. Marah aja.. kamu berhak kok.

Bukan apa-apa.. saat ini saja, aku ingin memohon kamu membawaku kembali ke September 2006. Di mana kamu mempertemukan aku dengan keluarga baruku di kampus. Aku kangen masa-masa itu, waktu. Masa-masa kami baru melepas seragam putih abu-abu kami dan memasuki bangku kuliah.

Kamu tau gak, waktu. Ada yang ingin aku ceritakan kepadamu, empat tahun sudah (kurang lebih) aku menghabiskan senin sampai jumatku bersama teman-teman kampusku. Kuliah, berorganisasi, nongrkong juga di kampus, sampai-sampai, rumah/ kos udah kayak hotel, cuma mampir tidur sama mandi. Sekarang ketika kamu mengharuskan kami untuk berpisah dan melanjutkan apa yang jadi impian kami masing-masing, mengapa itu terasa berat ya, waktu? Kamu membuat empat tahun itu terasa menyenangkan, bahkan terlalu menyenangkan.

Empat tahun berlalu, banyak cerita berwarna-warni, berasa macem-macem: pait, asem, manis, asin. Banyak rasa yang aku habiskan bersama mereka. Bahkan akhir-akhir ini, kami masih punya ‘cerita spesial’ yang layak dikenang. hahahaha. Banyak canda tawa, terkadang juga ada tangis, tapi tidak banyak. Terlalu banyak ketawa kalo sama mereka. Aih, bahkan saat ini kamu membuatku merindukan mereka.

Dear, waktu yang tidak dapat dihentikan..
Sudah deh, sekarang berjalanlah ke depan, aku sudah siap. Aku sudah tidak akan memintamu kembali ke tahun 2006. Tapi kamu harus berjanji satu hal padaku. Janji, suatu hari nanti kamu akan mempertemukan kami kembali. Janji ya, waktu. Harus! Aku mohon padamu. Selipkanlah beberapa jam-mu agar kami bisa bertemu.
Terimakasih waktu..

Salam,
Manusia yang gemar mempermainkanmu.


---Oleh:


(diambil dari: www.citracerita.tumblr.com )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar