Jumat, 14 Januari 2011

Kepadanya Melalui Hujan

Dan demi sayangku padamu yang tak kan pernah lekang.

Ku panjatkan sebait doa pada Tuhan, memanggil namamu dalam setiap kerinduan yang nyaris tak pernah bisa terbayar.

Busway dan Jet plane yang katanya super cepat pun tak kan mampu membawaku padamu untuk melepas rindu hingga ku peluk erat dirimu.

Smartphone dan gadget canggih lainnya pun, ku yakin takkan mampu menyampaikan semua pesan dan video call untukmu.

Hanya pada sebait doa, mungkin kau di sana bisa mendengar semua, semua kata yang tak pernah tersampaikan dulu. Semua kata yang selalu ingin aku ceritakan padamu, banyak cerita selama sembilan tahun terakhir ini.

Kau tahu, gadis kecilmu ini berubah menjadi wanita tangguh, dan kucing-kucingku sudah mati tergantikan dengan kucing yang baru.

Kau tahu, ku sangat merindukanmu, melalui hujan ini kusampaikan kidung sendu untuk mu di sana.

Terekam semua jelas kenangan kita dulu, semua, semua dan semua hal yang kau janjikan padaku.

Dan dengan cepat kau pergi begitu saja tanpa pamit, tanpa bisa melihat semua keinginanmu atas diriku, lihat!

Ah ya ku yakin kau bisa melihat semuanya tanpa harus ku bercerita, tapi mohon, katakan seseuatu untukku… T.T, sungguh ku merindukanmu dan rindu hangatnya pelukanmu.

Ku mohon… katakan sesuatu untukku.

Semoga tempat terbaik yang kau dapatkan di sana, semoga sebait doa ini menghangatkanmu di tengah cuaca ekstreem ini, *eh entah musim apa yang ada di sana sekarang, yang jelas doa kami sekeluarga selalu menyertaimu, wahai Bapak terbaik kami.

Semua petuah terbaikmu selalu kujadikan pijakan dalam melangkah di kehidupan yang semu ini.

Melalui hujan ini kusampaikan sebait doa dan tetesan kerinduan kepadanya.

Padanya yang telah berpulang ke sisiNYA sembilan tahun lalu.

Kakekku sekaligus ayahku.

*Allahumagfirlahu, warhamhu wa fuanhu*



(diambil dari: http://desitahana.wordpress.com/ )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar