Rabu, 26 Januari 2011

Maaf Aku Tak Jadi Menikahimu

Maafkan aku, kemarin ketika aku pulang, aku tidak menepati janjiku disurat sebelum ini. Mungkin memang belum waktunya atau memang jarak ini yang menyulitkan kita, bukan hal lain seperti perutmu yang semakin besar. Tapi aku senang akhirnya kita mengikat janji walau mereka bilang tidaklah sakral. Namun untukku itu sebuah hal yang takkan aku ulang untuk kedua kalinya, sekarang aku bukan lagi sekedar kekasihmu, aku laki-laki jari manis tangan kirimu. Aku tunanganmu dan aku bangga menyebut diriku seperti itu. Bagaimana denganmu tunanganku? (Aku menulisnya dengan tersipu malu).

Memang jarak ini menyebalkan, aku disini mengejar cita-cita bersama dikejar waktu. Enam bulan lagi Aul junior akan lahir dan aku tak sabar menantinya. Aku harus ada disana. Memang tidak memungkinkan kau ikut pindah denganku disini seperti kata orang tua kita. Aku mencoba secepat mungkin untuk bertemu lagi denganmu. Cukup dua hari kemarin aku bertemu denganmu dan itu merupakan waktu yang amat berharga untukku. Tak ada yang lebih berharga dan menyenangkan daripada bertemu denganmu.

Maaf sayangku, tunanganku, aku tak bisa menemani selama kau mengandung bayi mungil kita. Banyaklah istirahat jangan pikirkan apa kata mereka, kita saling mencinta, apa itu kurang untukmu? Aku menjaga kalian dari sini. Semoga penelitianku tak ada hambatan dan bisa sesegera mungkin kembali pada kalian berdua yang ada di dalam satu hatiku.

Salam kecup untuk tunanganku dan jagoan kecil kita

Aulia

Nb: Cincinku sepertinya sedikit kekecilan :p


---Oleh:


(diambil dari: www.auliasoemitro.wordpress.com )



Tidak ada komentar:

Posting Komentar