Sabtu, 15 Januari 2011

Sandal

Baru saja sandalku putus. Iya, sama seperti waktu itu. Kamu ingat? Waktunya kira-kira juga sama. Siang menjelang sore. Masih belum ingat? 


Sore itu kita mau pergi ke mall setelah entah dari mana. Kamu seperti biasa, selalu malas pergi ke mall. Katamu pergi ke mall denganku membutuhkan stamina yang tinggi, sedangkan kamu sudah lelah mengantarku seharian entah kemana. Ketika sedang berjalan di halaman kosmu, aku tersandung batu dan sandalku putus. Dan kamu tak habis pikir dengan kecerobohanku. Iya, sekarang pun aku masih ceroboh seperti waktu itu.


Lalu kamu menawarkan untuk memakai sandalmu karena pulang ke rumahku terlalu jauh. Mana mungkin aku memakai sandal kebesaran di mall? Aku memang ceroboh, tapi kamu absurd. Semua orang yang kenal kita pasti berpendapat sama.


Mood belanja hilang, terbitlah ngambek karena kamu malah menertawai kecerobohanku. Dan kamu mengajakku untuk menikmati kopi sore di Lik Man. Kamu memang paling tahu, kopi yang enak bisa memperbaiki mood ku. Kamu juga berjanji mau menemaniku bertelanjang kaki. Pergilah kita ke Lik Man dengan bertelanjang kaki. Ya, bertelanjang kaki sambil tertawa-tawa diiringi tatapan aneh orang-orang. Menyenangkan sekali sore itu.


Masih belum ingat juga? Berarti ingatan tentang sore itu hanya milikku seorang. Dan biarlah hanya jadi milikku.


PS: Semakin sering sandalku putus, semakin aku mengingatmu.


(diposting di http://peggybunny.tumblr.com/post/2759473701/surat-cinta-hari-kedua)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar