Selasa, 18 Januari 2011

Sebungkus Rindu Berkaret Ungu


Malang, 18 Januari 2011

Dear Nina, bagaimana bobo'mu semalam?
Adakah kautemukanku di tempat yang kita janjikan?
Kuharap tidak, karena aku juga tak menemukanmu disana.
Aku hanya menemukan sebuah ladang hitam, kosong tak berpenghuni.
Yah, kurang lebih seperti itulah mimpiku setiap hari,
sejak kau berlalu. :)

Oh iya, masih ingat warung tahu telor di depan rumahmu dulu?
Yap, aku sekarang sedang disitu,
duduk menikmati makanan favoritmu.
Aku sering bernostalgia disini, sendiri.
Tertawa sendiri mengingat-ingat romantisme kita dulu kala, disini.
Mungkin kau tak suka jika aku terlalu mengungkit-ungkit masa lalu, maaf.
Tapi satu hal yang kamu harus tahu, SAAT INI aku merindukanmu. :)

Baiklah, giliranku sekarang untuk berlalu.
Tak terasa dua jam sudah aku menatap kosong seisi warung ini.
Aku pamit dulu, ibu sudah menungguku di rumah.

.................. *batere BB habis,
surat belum sempat tersimpan, batal terkirim,
dan sepertinya aku malas untuk menulis ulang.*


---Oleh:



Tidak ada komentar:

Posting Komentar