Kamis, 27 Januari 2011

Surat Pertama Untuk Tuhan

Yang Terhormat Tuhan di manapun Engkau berada.

Tuhan, ini surat pertama yang aku tulis untukmu. Ga nulis surat bukan berarti aku tidak cinta padaMu, tapi karena aku bingung harus menulis apa. Yang ada, aku malah curhat dan trus menangis. Lalu, siapa yang akan menghapus air mataku kalo aku nangis? Siapa yang akan meminjamkan bahunya untuk aku basahi dengan air mata dan ingusku? Siapa yang akan mengelus rambutku untuk meredakan tangisku? Siapa yang akan memelukku untuk memberikan kekuatan? Siapa Tuhan?
Tuh khan belum apa-apa aku sudah banyak tanya ini itu. Meskipun demikian, tolong jangan berhenti membaca suratku ini hingga selesai. Kita lanjut lagi.

Aku tahu, bahwa Tuhan itu sumber kekuatan, sukacita dan penghiburan. Dan ketika aku curhat padaMu, lalu menangis, aku khan ga bisa mendengarkan langsung suaraMu, tidak bisa merasakan pelukmu, aku malah menyeka airmata sendiri :(
Tuhan, tolong jangan tertawa ataupun marah membaca suratku ini, ini belum selesai Tuhan, aku sedang berusaha menulis untukMu.

Balik ke surat lagi, aku tidak tahu pasti kenapa aku akhirnya memulai menulis surat ini padaMu dan berusaha untuk tidak curhat. Sudah 2 lembar aku alamatkan ke tempat sampah karena isinya malah curhatanku yang ga jelas yang membuat Engkau geleng-geleng kepala dan berkata "gitu aja koq repot". Sejauh ini aku ga curhat khan Tuhan, ga ngoral-ngidul ga jelas khan?
Aku menulis surat ini didasari oleh mimpiku tadi malam.
Dalam mimpiku, Engkau memelukku dan berkata "hei, kamyu ke mana saja aling? Aku kangen padamu" Aku tercengang.
Dengan mesra Engkau memelukku erat hingga badanku terguncang oleh pelukan maha dasyatMu. Dengan penuh senyum gembira engkau berkata "Aku lama menunggumu Aling, suratmu tak kunjung tiba. Aku kira kamu melupakanKu. Tapi aku sabar kok Ling menunggumu"
Aku terdiam. Engkau memandangku yang terpaku heran dengan tampang bloonku.
"Aku tahu, cepat atau lambat, kamu akan kembali Ling. Dan jika kamu pergipun, gapapa Ling, tetaplah kirim surat untukKu apapun isinya, aku pasti akan membaca dan membalasnya, karena aku mencintaimu Ling".
Mendadak aku menangis meraung-raung dalam pelukanMu. Tidak ada permen saat itu tapi þada pelukan yang hangat dariMu.

Lalu aku terbangun Tuhan dan mulai menulis surat padamu, beberapa gagal karena bingung. Tapi yang ini ga akan gagal sepertinya.

Ahk Tuhan, tuh khan aku curhat lagi. Malu deh Tuhan. Ahk biarin deh, egp deh kalo isinya amburadul, curhat, ga jelas dan ngoral-ngidul. Tolong jangan senyum-senyum jenaka membaca suratku ini, karena aku akan semakin malu.

Tuhan meskipun tidak ada yang memelukku, menghapus air mataku, meminjamkan bahunya dan mengelus rambutku, aku akan tetap menulis surat untukmu meskipun aku harus menangis untuk itu.

Tuhan, sekian surat pertamaku padaMu, semoga besok aku bisa menulis surat lagi padamu dari hatiku yang paling dalam dan paling ga goblok.
Sampai jumpa Tuhan.


Xoxo
Aling


---Oleh:


(diambil dari: www.tangtingtangtintung.blogspot.com )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar