Kamis, 27 Januari 2011

Untuk Ibu Dosen Cantik..

Teruntuk:

Ibu dosen cantik @veronikasakti

Selamat pagi, Ibu cantik.. :)

Bagaimana kabar ibu hari ini? Pastinya, tetep asyik seperti biasa.. hehe

Beberapa hari yang lalu, Ibu berkata bahwa Ibu sudah membaca tulisan-tulisan di tumblr saya, perasaan saya saat itu kaget sekaligus malu, karena ibu membaca surat-surat saya untuk proyek #30HariMenulisSuratCinta ini. Akhirnya, saya memutuskan untuk membuat surat cinta di hari ke-14 ini untuk ibu, semoga ibu berkenan menerima dan membaca surat cinta dari saya.. :D

Bu Vio, Apakah ibu masih ingat pertemuan pertama kali kita? (#tsaaaaah) hehehe.. kalau boleh saya mereview kenangan itu, begini ceritanya… hari itu ibu pertama kali datang mengajar di kampus Psikologi dan diajak pak Hans ke kelas kami, kelas mata kuliah Pengantar Psikoterapi (eh, apa Psikologi Dalam ya, Bu? Hahaha.. malah saya yang lupa) waktu itu di ruang 102, saat kami (angkatan 2006) masih lucu-lucunya.. :D kemudian ibu perkenalan di kelas, lalu saya yang duduk di bangku paling depan, mengajukan pertanyaan ke Ibu.. Ingat tidak, Bu? Hehe.. itu awal keterpesonaan saya pada ibu #eaaaa *blushing

O iya, Ibu masih ingat tidak dengan pertanyaan saya? Ibu ingat tidak dengan gaya bicara saya saat itu? Saya yang (entah kenapa) selalu terbata-bata ketika ingin mengungkapkan sesuatu (salah satu alasan knp saya jarang aktif jika di kelas), kemudian memberanikan diri bertanya tentang mayor keprofesian ibu? Kalau diceritakan semua detail kejadian hari itu, sungguh memalukan buat saya.. hahaha

Ibu ingat tidak, ada semester di mana kami bisa bertatap muka dengan Ibu selama 3 kali seminggu? Semester “sadis tapi penuh kenangan”, di mana tiada hari tanpa tugas, tiada minggu tanpa revisi KaUPsi, tapi di sisi lain perkuliahan juga sangat menyenangkan, banyak mata kuliah aplikatif. Jadi kalau sekarang mau mengingat-ingat semester itu, rasanya menyenangkan dan penuh kenangan.

Ibu termasuk dosen yang rajin memberikan tugas, yang rajin bertanya tentang materi perkuliahan terakhir, dan yang sering membuat jantung saya berdegup kencang (serasa kayak mau ketemu gebetan) karena takut kalau-kalau ibu menunjuk saya untuk menjawab pertanyaan ibu.

Ibu adalah salah satu dosen yang dekat dengan mahasiswa, saya beruntung termasuk di dalamnya.. meskipun sebenarnya, saya merasa tidak se-istimewa teman-teman lain yang juga dekat dengan dosen. Terima kasih, Ibu cantik..

Sepertinya sudah banyak tempat yang saya dan teman-teman kunjungi bersama Ibu, wisata kuliner (Cuma kurang leker Paimo ya, Bu? Hehe), foto-foto (jadi inget peristiwa foto di Tinjomoyo, Bu), dan tentu saja mengunjungi tempat mengikuti Ibu bertugas (sebagai trainer atau sedang pengabdian masyarakat).

Banyak teman lain fakultas atau teman SMA saya, yang pernah tau saya dan teman-teman sering pergi sama Ibu, merasa heran. Cuma di psikologi dimana dosen dan mahasiswa bisa jalan-jalan, makan bareng, dan foto-foto.. Hehe. Beruntungnya kami.

Ibu cantik, semakin hari saya mengenal ibu.. semakin saya kagum sama ibu.. banyak hal yang saya kagumi dari ibu.. Ibu itu sudah seperti kakak buat saya.. banyak hal yang saya ceritakan sama ibu.. Terima kasih banyak, Bu..

Ah, ibu.. kalau saja saya bisa menuliskan semua hal tentang ibu yang saya kagumi dan semua hal yang saya pelajari dari ibu, mungkin akan panjang sekali.. Saya takut ibu bosan membaca surat saya. Intinya, saya ingin berterimakasih.. berterima kasih karena telah membuat saya belajar banyaaaaaaaaaaaaaaaaaaaak hal. Berterimakasih juga karena telah memberikan saya kesempatan bekerja dengan ibu di beberapa proyek penelitian ibu. Berterimakasih juga karena telah mempercayai saya, seorang yang tidak pede ini.. hehe..

Ibu dosen Cantik, saya berdoa untuk kesuksesan ibu. Semoga semua kegiatan, proyek kampus, penelitian, rencana di masa depan, sukseeeeeeeeeiiiisss dan lancaaaaaaar. Amin

Cukup sekian surat saya untuk Ibu.. Jika diteruskan lagi, mungkin air mata yang keluar akan jadi seember penuh.. :’) Sekali lagi, terima kasih sudah bersedia membaca surat saya ini..

Salam sayang,

Mahasiswa Ibu-yang-masih-hutang-mengajak-Ibu-ke-Leker-Paimo

p.s: Saya kangen sama proyek Indigenous Psychology, Bu.. :)



---Oleh:


(diambil dari: www.citracerita.tumblr.com )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar