Kamis, 20 Januari 2011

Surat Untuk: Galau (Yang Tak Pernah Aku Adopsi)

Kepadamu yang sibuk wara-wiri tak jelas dipelataran waktuku. Seolah-olah aku menganggapmu saudara. Kenapa selalu kembali? Sebagai ziarah panjang keheningan. Semacam skenario langit dan bumi untuk membuatku kacau. Hampir menyentuh batas risih. Aku tak butuh! Ih... iya deh aku jujur. Sorry, aku ulangi. Bisa ya, bisa tidak. Tergantung caraku menghadapi pilihan. Tetapi, aku tak ingin melulu bicara soal cinta. Aku hanya ingin mensyukuri tiap perjalanan. Seperti yang pernah kubaca dari buku tetangga, ia menulis: “ Jika cinta datang berkali-kali di dalam kehidupan seorang manusia, maka bersyukurlah ia yang dijauhkan dari tak punya rasa dan tak punya naluri bercinta.

Lalu, kini, kamu datang bersama kegelapan mengelilingiku hanya karena sebuah cinta. Apa akan kubiarkan saja? Tidak. Aku minta, bawa aku menuju gradasi terang. Kirimkan aku benang-benang halusmu agar bisa merangkak keluar. Aku memang butuh merenung. Tapi tidak sekarang!


---Oleh:



(diambil dari: www.percakata.blogspot.com )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar