Kamis, 27 Januari 2011

Suzannakenstein

Kepada ‘Suzannakenstein’

Kuangkat tubuh kakumu dari lubangmu. Paku besar kutusuk di pucuk kepalamu. Bergerak badanmu tanda aku berhasil. Membangkitkan apa yang semestinya membusuk KELELAWAR MALAM

Sayup-sayup lagu Kelelawar Malam terputar redup di dalam kamar hitam. Mengantarkan tulisan ini kepada sang Ratu Kegelapan yang telah di bangkitkan oleh mereka yang mencintainya pada malam Jumat Kliwon.

Cinta kita layak untuk dipertahankan. Tak peduli kita harus bersebrangan. Berbaring bersimbah darah di lantai dingin. Kekasihku kau layak lakukan semua

Selamat datang kembali di dunia nyata. Sambil menggenggam tanganmu yang dingin berharap kau mau memberi senyum dingin itu yang lama telah terkubur dalam tanah basah bersama jasadmu yang telah membiru.

Bulan purnama hening seakan tenggelam di balik selimut awan hitam yang beraroma busuk. Kebangkitanmu seolah membuat alam takluk dan berdiam tak merespon. Bahkan tanah kuburmupun mulai membatu beku bersama sisa-sisa belatung yang bergeliat tak bisa diam karna terpecik daging busuk dari jasadmu.

Kau sungguh terlihat anggun di malam ini dengan baju putih panjangmu. Dan kau hanya diam, duduk dan menatap tajam keheningan ruang.

Tubuhmu yang semerbak harum melati, sangat tajam menusuk kegelisahan. Ada kegamangan, bulu roma berdiri dan tak seorangpun berani menatapmu. Hanya tertunduk, seolah tak percaya jasadmu kembali hadir di sini.

Selamat datang kembali Suzanna, ada cinta untukmu. Bersama dengan semua kegamangan di malam terkutuk ini aku akan berbaring diam di kafanmu yang sudah tak putih lagi.

In Memoriam : Suzanna Martha Frederika van Osch | 14 Oktober 1942 - 15 Oktober 2008



---Oleh:


(diambil dari: www.heykila.tumblr.com )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar