Jumat, 21 Januari 2011

Tetangga

Hi Tetanggaku…

Sebulan pertama saya menempati rumah yang baru, hampir setiap hari saya melihatmu tanpa sengaja melalui jendela ruang kerjaku. Tanpa disadari, aku sudah hapal kapan kamu berangkat dan pulang dari kantor, jam makan kamu, apa kebiasaan kamu, bahkan apa yang kamu lakukan saat sedang bercengkrama mesra dengan istrimu. Rumahmu begitu indah, memiliki banyak jendela besar dan beberapa diantaranya tidak bertirai, disitulah kerap aku melihatmu. Dan tak hanya sekali juga tatapan mata kita saling bertemu saat kau sedang sendiri. Tidak pernah ada kata terucap selain senyum simpul yang berbalasan.

Bulan kedua, entah siapa yang memulai tapi tiap pandangan kita bertemu tak sengaja akan ada lambaian tangan yang berbalasan. Satu hal yang sempat membuatku kaget adalah ketika aku memergoki kamu yang sedang memeluk istrimu tapi tanganmu melambai ke arahku dengan senyummu yang manis.

Bulan ketiga, saat sore hari aku sedang meletakkan pot bunga lavender kau menghampiriku. Menyapaku ramah dan di momen itulah kita saling berkenalan, sungguh tak terduga saat itu juga istrimu yang menyambutmu pulang ternyata mengundang aku makan malam. Aku dan kekasihku dijamu suguhan lezat masakan istrimu tercinta. Sejak itu, aku dan kekasihku juga kau dengan istrimu memiliki hubungan yang dekat. Sepertinya kita berempat mendapat chemistry yang menakjubkan.

Bulan keenam, kita sedang menikmati makan malam dirumahku. Kau memuji masakanku sambil menatap mesra ke arahku. Suasana malam yang menyenangkan walau purnama tampak muram di langit yang kelam. Di ruang makan itu, ketika kau memelukku.. apakah kau sadar yang kau peluk itu adalah tetanggamu yang baru saja menempati rumah ini enam bulan yang lalu ?.


(dikirim oleh @ZahriMaya di http://sofacokelat.tumblr.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar