Minggu, 16 Januari 2011

Tunggu Aku Atau Beri Aku Kejutan

Selamat malam sayang

Bagaimana harimu? Tadi aku melihatmu (sekali lagi) didalam layar kaca, sedikit cemburu memang dengan laki-laki di sebelahmu. Tapi tak mengapa, aku tau itu hanya sebuah peran yang kau mainkan. Aku senang melihat peranmu saat tertawa, memang tidak lebih bagus saat tertawa bersamaku sih tapi itu cukup membuatku tersenyum. Rinduku semakin menggebu, mungkin karna tadi aku melihatmu tapi tak bisa memelukmu atau karna aku mengajakmu bicara tapi kau membalasnya dengan dialog yang kau hafal, bukan lagi denganceletukan spontanmu saat menggodaku.

Kamu menanyakan kapan aku pulang dan aku selalu berharap kau tiba-tiba datang ketempatku, siapa diantara kita yang tidak suka dengan kejutan. Ah kukira tak ada, tak ada diantara kita yang tak suka dengan kejutan . Apa kau ingat kejutan yang paling kita?

Sore itu aku bilang tak ada waktu untuk bertemu denganmu karna harus mengajar kelas ektrakurikuler di sebuah sekolahan. Di ujung telpon kau terdengar sedikit kecewa, suatu hal yang tak pernah aku lakukan sebelumnya. Tapi kali itu aku berharap sebaliknya. Aku ingin memberimu kejutan dengan tiba-tiba datang ke rumahmu, memang tidak dekat dari tempatku. Berbohong sedikit mungkin tak apa waktu itu aku fikir. Diperjalanan aku membelikanmu bunga, bukan sebatang bunga yang dijual di lampu merah, sebuket bunga untuk merayakan hari jadi kita waktu itu. Itu pertama kalinya aku membelikan bunga untuk seorang wanita. Yang terjadi berikutnya mengejutkanku, masih ingatkah kau? Kau tak ada di rumah, saat aku telpon ternyata kau sedang diperjalanan menuju tempatku mengajar. Sebuah kejutan yang gagal. Kau ingin mengejutkanku tapi tak bisa berbohong ketika aku bertanya, sedangkan aku berbohong untuk mengejutkanmu. Semenjak itu aku tak pernah lagi berkata bohong atau berharap kau kecewa. Maafkan aku bidadariku untuk kebohonganku waktu itu, aku tak pernah berucap dusta setelah itu. Jika sekarang aku bilang rindu, itu jujur. Aku rindu sekedar berolah kata denganmu secara nyata.

Tunggu aku bidadariku atau beri aku kejutan disini, karna aku tak bisa pulang selama sebulan ini.

Kekasih yang jujur mencintaimu

Aulia

NB: Kau kemanakan surat-suratku? Apakah kau simpan? Tak perlu kau hafal sayang karna kau tak perlu berperan seperti di dalam layar kaca untukku



---Oleh: @


(diambil dari: www.auliasoemitro.wordpress.com )


Tidak ada komentar:

Posting Komentar