Kamis, 27 Januari 2011

Untuk kalian.

Dear kalian.
Apa kabar Dika dan Yuna?. Semoga cinta bersama kalian, memeluk erat dan enggan melepaskan diri dari kalian. Surat ini kutulis lima bulan sebelum kalian memutuskan untuk bersama. Menjadi pasangan jiwa. Aku menyuruh seseorang mengirimkan ini pada kalian. Saat ini, seperti kalian tahu aku tak disini lagi. Aku memutuskan menjauh dari kalian. Menjauh dari semua kenangan akan kita. Menjauh dari semua sudut kota yang penuh cerita tentang kita.

Dua tahun bersamamu, Dika. Akhirnya aku tahu cinta milikku sebenarnya tak bersambut. Aku tak seutuhnya menggenggam cintamu.

Dua tahun, dan akhirnya aku sadar. Tapi kalian tahu ini bukan membenci. Tak ada. Aku bahkan menjadi kasihan pada kalian.Mengutuk diriku sendiri yang tak peka. Menghalangi cinta kalian yang seharusnya bersatu. Menghalanginya dengan cemburu membabi buta. Dengan egois yang menakutkan. Tapi akhirnya sesuatu membuka hatiku. Kalian lebih cocok berdua. Cinta kalian lebih kuat. Alam memang menyatukan kalian. Dan Tuhan berkehendak.

Terima kasih untuk persahabatan yang indah. Biar ini menjadi buku tebal yang harum penuh cerita milik kita bertiga. Biarkan terbungkus dalam sampul indah, tersimpan di hati. Aku tak pernah marah pada kalian. Buatku Tuhan berkehendak, itu hakNya. Aku ikhlas. Bukankah hakekat mencintai, tak selalu harus memiliki?. Bukankah mencinta adalah melihat orang yang kita sayang bahagia?.

Jadi sahabat. Izinkan aku. Dihari bahagia milik kalian. Izinkan aku hadir. lewat selembar surat ini. Dengan cinta dan sayang, pada kalian berdua. Teriring doa semoga Tuhan menyatukan kalian dalam cinta yang tak pernah usai, walau usia berakhir. Semoga Tuhan melimpahkan kalian dalam keberkahan dan kebahagian.

Dan teriring itu pula aku ucapkan, "Selamat Menempuh Hidup Baru". Jalan membentang banyak aral dan rintang, tapi aku tahu kalian berdua sanggup melewati, karena kalian disatukan dalam cinta yang besar.

Aku pamit. Maaf tak bisa datang. Kesibukan dan jarak alasannya. Sama sekali tak ada sakit hati.
Suatu saat ketika nasib mempertemukan kita bertiga aku mau lingkar sahabat itu meyatu lagi. Aku, dan kalian.


Dariku.
Sahabat.


---Oleh:

(diambil dari: www.amaachmad.blogspot.com )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar