Senin, 24 Januari 2011

untuk si hebat yang rendah hati

Kepada:

Yesaya Wilander Soemantri @echasoemantri

Halo, selamat sore, drummer..

Apa kabar hari ini? Semoga kamu selalu tetap berada dalam lindunganNya..

Oh iya, bagaimana keadaan jarimu yang terkelupas saat perform kemarin di Penabur? Semoga lekas sembuh ya..

Ini adalah surat keduaku, semoga tidak bosan menerima dan membacanya. Meskipun ini proyek #30HariMenulisSuratCinta, tapi sungguh, ini bukan surat cinta. Hari ini para tukang @PosCinta punya tema untuk proyek #30HariMenulisSuratCinta, temanya adalah menulis surat untuk selebritis. Karena aku tidak tahu harus menulis untuk siapa, jadinya aku menulis untukmu saja. Tidak apa-apa, kan?

Saat menulis surat ini, sengaja aku memutar lagu-lagu dari penyanyi yang permainan drum-nya diisi olehmu: pak dokter Tompi, Abdul & the Coffee Theory dan Yovie Nuno. Paling tidak, lagu-lagu ini akan meredakan sedikit kerinduan pada permainan drum-mu.

Setelah beberapa hari yang lalu aku menuliskan kekagumanku buatmu, melalui surat ini, ada yang ingin aku tanyakan kepadamu. Yah, mungkin pertanyaan ini sudah banyak dilontarkan oleh para penggemarmu. Tak apa kan kalau aku menanyakan lagi? Lagipula, aku pasti tidak punya keberanian menanyakan langsung kepadamu, jadi lebih baik aku tulis.

Pertanyaan klise sebenarnya, tapi aku penasaran, bagaimana rasanya jadi terkenal, drummer? Mungkin kamu tidak mau dikatakan seorang selebritis, tapi kenyataannya banyak yang mengenalmu. Sebut saja, para penggemar acara Idola Cilik (waktu kamu masih aktif di sana) pasti mengenalmu. Seringkali kamu bilang bosan jika mendengar pertanyaan yang menyangkut dengan acara itu, tapi sejujurnya aku katakan, pertama kali aku terpesona dengan permainan drum-mu karena melihat acara Idola Cilik. Meskipun sebenarnya jauh sebelum bergabung di acara itu, kamu sudah berprofesi sebagai session drummer.

Pertanyaan kedua, bagaimana rasanya setiap kali perform, selalu ada echerz yang meneriakkan namamu? Hampir di setiap kota, ada echerz, penonton setia perform-performmu. Kami ada karena kamu, tentu saja. Apakah kamu sempat bosan dengan kondisi ini, drummer?

Bagaimana rasanya sehabis perform selalu diserbu para pemburu foto? Mungkin memang tidak sebanyak pemburu foto bareng Vidi Aldiano, Afgan, atau penyanyi-penyanyi lain, tapi apakah kamu sempat berfikir kamu lelah dengan semua ini?

Kamu sangat baik kepada semua orang. Kadangkala, aku (dan mungkin beberapa echerz lain juga merasakannya) merasa tidak enak, merepotkan. Kamu selalu berusaha menyempatkan waktu untuk bertemu penggemarmu di sebelum atau setelah perform, bahkan tidak jarang juga kamu bersedia mengobrol dengan kami sampai subuh. Maafkan kami bila mengganggu waktu istirahatmu.

Dear, drummer soulmate-nya si Sonor Force 3007 Blue Sparkle..
Ada satu hal lagi yang aku suka (dan para echerz suka, tentunya) adalah senyummu ketika foto, senyumanmu tidak berlebihan, tulus, dan sedikit misterius.. Ada salah satu echerz yang pernah berkata, senyummu seperti bulan sabit.

Aku belajar banyak hal dari kamu. Kamu itu humble. Aku ingat kata-kata Om Willy Soemantri, papamu, saat di acara Idola Cilik, beliau berharap agar kamu selalu rendah hati, karena orang yang rendah hati akan ditinggikan Tuhan :’)

Dari kamu, aku belajar bagaimana menghargai waktu, kamu sangat tepat waktu, tidak suka ada budaya jam karet. Dari kamu, aku juga jadi belajar banyak tentang musik dan tentu saja banyak hal tentang drum, yang seringkali kamu share lewat twitter. Dari kamu juga, aku belajar sesuatu, kamu sangat perhatian dengan crew-mu, semua urusan tentang drum yang bisa dikerjakan sendiri pasti kamu tangani sendiri, tidak mengandalkan crew, meskipun kamu punya. Bahkan untuk merawat dan packing drum juga kamu lakukan sendiri. Sebenarnya aku tidak tahu, apakah semua musisi juga seperti kamu, mungkin iya. Dari kamu aku juga belajar untuk tidak membenci seseorang, meskipun dia berbuat salah kepada kita. Benci sifatnya buruknya, tapi jangan benci orangnya, begitu katamu.

Terima kasih karena telah membuat aku belajar banyak hal.

yang terpenting, terima kasih Tuhan Yang Maha Segalanya, yang membuat bakat istimewa pada dirimu sehingga kamu jadi terkenal dan pada akhirnya Dia mempertemukan kami denganmu. Mempunyai idola sepertimu adalah kebahagiaan kami. Kamu bukan hanya seorang idola bagi kami, tapi juga sudah seperti kakak, teman, bahkan sahabat buat echerz.

Terima kasih sudah menyempatkan waktu untuk membaca suratku. Seneng rasanya kamu membaca suratku yang pertama kemarin, kebih seneng lagi kalau kamu juga membaca dan mengomentari surat kedua ini, bahkan jika kamu membalasnya, aku bisa melompat kegirangan. Tapi dibaca aja udah senang kok :)

Jaga kesehatan ya, Cha.. sepertinya kamu sedang banyak kegiatan. Konser dr. Tompi di Jogja sudah tinggal menghitung hari, dengan Abdul & the Coffee theory juga kamu akan perform hari Sabtu nanti, Trisum juga sepertinya akan konser dalam waktu dekat, dan band rohanimu, YES! sebentar lagi albumnya rilis, pasti juga akan banyak jadwal perform. Tetap semangat! Semoga sukses. Kami semua mendukungmu.

God bless you more..

p.s: see you (very) soon, Echa.. :D

Tertanda,

(masih) pengagum permainan drum-mu @ccitraa


---Oleh:


(diambil dari: www.citracerita.tumblr.com )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar