Bapak H Widodo Santoso,
Di Hatiku
Assalamualaikum Bapak sayang, apa kabarnya di pulau seberang?
Ah aku rindu rasanya ingin pulang, bantu-bantu di warung, berdiri di belakang meja kasir sambil menghitung uang.
Bapak sayang, sudah seminggu ini aku ngirim-ngirim surat cinta loh, buat si anu sama si itu. sampai sekarang belum ada surat yang berbalas sih, tapi gakpapa, toh bukan itu tujuannya kan Pak? Kalo tujuannya begitu, artinya anak Bapak ini genit, dan Bapak pasti gak suka itu kan? makanya hari ini surat cintaku buat Bapak aja dueh.
Bapak sayang, aku tidak terlalu suka hari ini, seperti aku tidak suka jeansku yang basah karena hujan, seperti aku tidak suka jerawat di balik poniku, dan seperti aku tidak suka pertanyaan dari Bapak tentang pernikahan. Semua terasa mengganggu.
Bapak sayang, jangan marah dulu. Aku tidak bermaksud mengatakan Bapak mengganggu, oh gak sama sekali Bapak sayang, aku gak mau jadi anak durhaka. Hanya saja pertanyaan-pertanyaan itu mulai mengusik. Tidak bisakah kita santai saja Bapak sayang? tentunya Bapak juga gak mau dapat mantu yang seadanya kan, hehe..
Bapak sayang, jangan khawatir, semoga penantian Bapak akan mantu yang pinter tidak sia-sia. Itu kan yang Bapak mau? seorang mantu yang pinter. Aku masih ingat pesan Bapak yang satu itu, ketika aku sungkem Lebaran kemarin. Santai aja ya Bapak sayang. Orang pinter bertebaran dimana-mana, pasti tidak susah mendapatkan satu saja. Tetap berdoa untuk putri-mu ini, semoga selalu berhasil dengan langkah-langkah impulsifnya :)
ps: peluk cium sayang untuk Ibu yang pasti sudah tertidur
Love,
Putri
(dikirim oleh @putrisantoso di http://bukukuning.tumblr.com/)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar